Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah sentimen global masih terus menerus mempengaruhi nilai tukar rupiah. Keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk tetap mengalirkan pasokan dana likuiditas meski dengan batasan nominal akhirnya mendorong naik euro yang ikut berdampak positif pada pergerakan rupiah di akhir pekan.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Jumat (6/2/2015), menunjukkan nilai tukar rupiah menguat tipis ke level 12.613 per dolar AS. Nilai tukar rupiah mengalami koreksi 40 poin dari perdagangan sebelumnya di level 12.653 per dolar AS.
Sementara itu, kurs data valuta asing Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah menguat 0,16 persen ke level 12.619 per dolar AS pada perdagangan waktu 10:15 waktu Jakarta. Sebelumnya, rupiah juga dibuka menguat di level 12.618 per dolar AS dari 12.634 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Advertisement
Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi cukup aktif di kisaran 12.590 - 12.628 per dolar AS.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, euro menguat tajam setelah ECB mengizinkan aliran likuiditas bagi perbankan Yunani. Kondisi tersebut menekan dolar yang juga melemah lantaran kenaikkan angka pengangguran di sana.
"Kondisi tersebut dapat membuat rupiah menguat pada perdagangan hari ini," katanya.
Selain itu, data tenaga kerja AS yang diprediksi tidak terlalu baik juga akan membuat dolar melemah. (Sis/Ndw)