Sukses

Freeport Bantah Tudingan Ogah Bangun Smelter di RI

Rencana Freeport membangun smelter dinilai hanya janji manis agar memperoleh izin ekspor mineral dari pemerintah RI. Apa kata Freeport?

Liputan6.com, Jakarta - Keseriusan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral diragukan sejumlah kalangan. Bahkan, rencana Freeport untuk mendirikan smelter dinilai hanya janji manis agar diizinkan ekspor mineral lagi dari pemerintah Indonesia.

Bagaimana tanggapan Freeport terhadap tudingan ini?

VP Corporate Communications Freeport Indonesia Daisy Primayanti memastikan komitmen perseroan untuk merealisasikan pembangunan smelter di Tanah Air. Bahkan, perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut telah mengalokasikan dana US$ 2,3 miliar atau setara Rp 29 triliun (kurs: Rp 12.616 per US$) untuk membangun smelter di Indonesia.

Alokasi dana untuk smelter tersebut di luar rencana investasi US$ 15 miliar atau Rp 189,2 triliun untuk pengembangan tambang bawah tanah yang disiapkan hingga 2041. Hingga saat ini, investasi yg telah dikucurkan untuk proyek pengembangan tambang bawah tanah mencapai US$ 4 miliar atau Rp 50,46 triliun.

"Tentunya kami berharap bahwa kemitraan PTFI dengan Pemerintah dapat terus memberikan manfaat, bahkan nilai tambah, secara berkelanjutan kepada Pemerintah Indonesia, masyarakat Papua, serta seluruh pekerja kami yang mayoritas adalah warga negara Indonesia, dan pemegang saham," kata Daisy saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (6/2/2015).


Terkait tuntutan agar Freeport membangun smelter di Papua, Daisy menjelaskan, perseroan terus menjajaki peluang pembangunan smelter di Papua melalui kajian kelayakan (feasibility) yang komprehensif.  "Beberapa hari lalu, Presdir kami sudah bertemu dengan Asisten 1 Gubernur Papua, para Bupati serta perwakilan DPRP, dan mengajak untuk membentuk tim teknis bersama untuk kajian teknis," terang dia.
Selanjutnya...

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Di saat yang bersamaan, lanjut Daisy, sambil menunggu perencanaan dan persiapan sarana serta infrastruktur lainnya di Papua, PTFI mempersiapkan lokasi di Gresik, Jawa Timur. Perseroan telah menjalin kerjasama mengenai hal ini dengan BUMN termasuk Petrokimia Gresik. PTFI juga tetap berencana melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait pengolahan dan pemurnian di Papua.

"Hal tersebut tentunya merupakan bagian dari kontribusi kami dalam mendorong dan mempercepat pembangunan di Papua dengan fokus yang selaras dengan aspirasi nasional," papar dia.

Daisy menuturkan, perseroan akan segera melanjutkan tahap-tahap pengembangan lebih lanjut dari proyek smelter tembaga ini. Untuk saat ini, smelter akan dibangun di Gresik karena sudah ada infrastruktur pendukung yang diperlukan.

"PTFI mendukung kebijakan hilirisasi yang diusung oleh Pemerintah. PTFI terus menjajaki peluang untuk mengembangkan kegiatan hilirisasi di Papua," ungkapnya. (Ndw)

 

Video Terkini