Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatat besaran kredit macet (non performing loan/NPL) pada 2014 di kisaran 4 persen tahun ini. Angka itu belum secara detil dirinci karena masih dalam proses audit.
"Kalau NPL 2014 di bawah 4 persen, saya belum bisa katakan harus menunggu hasil audit," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Dia mengatakan, sebagian besar kredit macet ditopang oleh pembiayaan konstruksi. "Paling tinggi konstruksi karena menyangkut tahun kemarin kesulitan likuiditas," katanya.
Sementara, kredit untuk rumah subsidi tidak mengalami kendala berarti. Lantaran, penopang kredit perumahan ialah masyarakat Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Di sisi lain, dia bilang total kredit per tahun 2014 mencapai Rp 115 triliun. Tren kenaikan kredit perseoran sendiri mencapai 17 persen sampai 18 persen.
Lanjutnya, jika angka tersebut konsisten kredit perseroan diperkirakan mencapai Rp 125 triliun di tahun 2015. "Diperkirakan naik 17-18 persen menjadi Rp 125 triliun tahun 2015, diharapkan NPL turun 3 persen," tandas dia. (Amd/Nrm)