Liputan6.com, Jakarta - Pembenahan izin investasi secara masif pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendapat respons positif dari investor waralaba asing. Sebanyak 6 waralaba bakal membuka bisnis di Indonesia untuk membidik sasaran masyarakat kelas menengah yang jumlahnya sangat menggiurkan.
Ketua Dewan Pengarah Asosiasi Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Amir Karamoy mengungkapkan, dari sekian banyak waralaba asing yang berniat masuk ke pasar Indonesia, sebanyak 6 di antaranya sudah menghubungi WALI.
"Waralaba di bisnis makanan ada 3, dari Korea, Jepang, Tiongkok. Sebanyak 2 waralaba asal Amerika Serikat dan Australia di bidang pendidikan dan pelatihan keuangan atau manajemen. Serta 1 waralaba Jepang yang membuka bisnis kesehatan semacam klinik spesialis," terang dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (8/2/2015).
Advertisement
Lebih jauh kata Amir, 6 waralaba asing tersebut akan mulai beroperasi pada pertengahan 2015, bukan saja di Jabodetabek tapi beberapa daerah di Tanah Air.
Amir menyatakan, investor waralaba dari negara lain berbondong-bondong masuk ke Indonesia karena melihat potensi pasar yang sangat menjanjikan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Indonesia dilihat punya pasar yang luar biasa besar di Asia, kalah sama Tiongkok saja. Apalagi masyarakat kelas menengah kita mendekati 100 juta orang akan menjadi daya tarik investor asing. Indeks bahagia di Jakarta juga tinggi," ucap dia.
Alasan lain, menurut Amir, investor merespons positif kebijakan Presiden Jokowi yang memangkas dan menyederhanakan proses perizinan supaya menarik investor swasta datang ke Indonesia. Salah satu contohnya melalui integrasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"Gonjang ganjing politik tidak dikhawatirkan investor asing, toh buktinya bisnis jalan terus, kecuali ada kudeta. Tapi sejauh ini mereka sangat senang Jokowi pro terhadap bisnis karena Jokowi-Jusuf Kalla juga seorang pengusaha," pungkas Amir. (Fik/Ahm)