Sukses

Tiga Hal yang Tentukan Nasib Pelamar Kerja

Bahkan orang paling cerdas sekalipun, dapat memberikan kesan yang keliru saat mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta Wawancara kerja merupakan sesi yang menentukan dalam melamar pekerjaan. Anda dituntut untuk melakukan persiapan sebaik-baiknya.

"Bahkan orang paling cerdas sekalipun, dapat memberikan kesan yang keliru saat mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik," ujar CEO Karir.com Dino Martin dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/2/2015).

Bagi sebagian klien yang bekerjasama dengan Karir.com, menemukan karir yang tepat membutuhkan pengujian tiga dimensi. Dimensi pertama adalah 'teknis'.

"Pada dasarnya, mereka akan mempelajari apakah Anda, sebagai pelamar, merupakan orang yang tepat untuk jabatan yang ditawarkan," terangnya.

Artinya, kata Dino, para pengusaha akan mencari tahu jabatan dan tanggung jawab Anda saat ini. Lantas para pemilik perusahaan akan mengamati apakah Anda memenuhi persyaratan di jabatan tersebut.

"Sepert saya katakan sebelumnya, dimensi pertama bersifat sangan teknis," katanya.

Dino menjelaskan, dimensi kedua ada dalam bentuk pertanyaan seperti, apakah Anda akan bekerja dalam jangka waktu lama dengan perusahaan ini. Tentu saja, saat merekrut orang yang tepat, perusahaan menginginkan karyawan yang bekerja dalam jangka panjang.

"Jadi mereka harus mempelajari Anda lebih dalam, apa yang membuat Anda termotivasi di pagi hari, mereka ingin mengetahui minat Anda," terangnya.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya


"Dimensi ketiga adalah budaya kerja, seperti dapatkah saya bekerja dengan Anda? Pertanyaan sejenis itu," tambah Dino.

Menurut Dino, ini merupakan dimensi yang sangat penting, tak hanya bagi para pengusaha, tapi juga Anda sebagai pelamar kerja. Ini sangat penting bagi kedua belah pihak agar bisa mempelajari gaya dan budaya kerja masing-masing.

"Itulah kenapa kami sarankan para pelamar kerja menyiapkan, apa yang kami sebut dengan 'Personal Inventory'. Seperti namanya, Anda harus menguji diri sendiri dengan melihat dari tiga dimensi tersebut," terangnya.

Dino menyarankan para pelamar kerja untuk mulai dengan melihat peran dan tanggungjawab pribadinya saat ini.  Lalu, lihat prestasi di masa lalu, mengapa Anda bisa mengatakan itu sebagai prestasi yang kuat atau bagaimana Anda mencapainya.

"Personal Inventory harus termasuk gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi," ujarnya.

Anda juga harus bisa menilai cara Anda bekerja sama dengan orang lain dan berbagai tantangan yang mungkin dihadapi.  Personal Inventory juga harus memperlihatkan kelemahan atau beberapa kemampuan yang masih perlu dikembangkan.

"Dengan cara itu, Anda akan mampu menjalani sesi wawancara dengan lancar," tandasnya. (Sis/Ndw)