Sukses

Impian Mahatir Muhammad Bikin Mobil ASEAN Bersama Perusahaan RI

Chairman Proton, Mahatir Muhammad menuturkan, studi kelayakan kerja sama Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari dalam waktu enam bulan.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Proton Holdings Bhd dan PT Adiperkasa Citra Lestari mengundang perhatian publik. Apalagi penandatangan ini juga turut disaksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Proton menyatakan, kedua perusahaan akan melakukan studi kelayakan (feasibility study), dan mengembangkan kerja sama. Jika studi kelayakan ini menunjukkan proyek layak, perusahaan akan menandatangani perjanjian usaha patungan.

Chairman Proton Mahathir Mohammad, yang juga mantan perdana menteri Malayia menuturkan, studi kelayakan ini diharapkan selesai dalam waktu enam bulan. Menurut dia, pangsa pasar otomotif Indonesia didominasi oleh pemodal asing seperti Toyota.

"Kami ingin memanfaatkan kerja sama dengan Indonesia untuk memperluas dan menjadi mobil ASEAN," tutur Mahatir seperti dikutip dari laman ABC, yang ditulis Senin (9/2/2015).

Mobil ASEAN ini mengacu pada 10 negara anggota ASEAN. Konsep mobil ASEAN akan melibatkan investasi oleh negara-negara lain di kawasan itu. Ia mengatakan, Korea Selatan dan Jepang melindungi industri mobil mereka. "Kita harus mengadopsi beberapa strategi mereka," kata Mahatir.

Selain itu, Proton akan mempelajari pasar Indonesia untuk melihat modifikasi model untuk perakitan di sana. Jika proyek ini berhasil, Mahatir mengatakan, harus ada tarif proteksi untuk mendorong industri otomotif Indonesia tetap tumbuh.

CEO PT Adiperkasa Abdullah Mahmud Hendropriyono mengatakan, kerja sama ini untuk memacu industri otomotif dan meningkatkan pengetahuan teknis. Pangsa pasar Proton turun 21 persen pada 2014. Penjualan perseroan terkendala persepsi kualitas buruk dan model tak menarik. (Ahm/)