Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Solar menjadi Rp 6.200 per liter dari sebelumnya di level Rp 6.400 per liter pada 15 Februari 2015 nanti. Sedangkan untuk BBM subsidi jenis Premium tidak ada perubahan.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), I Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, saat ini harga rata-rata Mean of Platts Singapore (MOPS) sekitar US$ 45 per barel, jika MOPS stabil pada angka tersebut maka harga Solar akan turun menjadi Rp 6.200 per liter.
"Ya sekitar Rp 6.200 lah. Tapi itu jika patokan MOPS tetap di harga seperti ini," kata Wira, di Jakarta, Senin (9/2/2015).
Ia melanjutkan, penyesuaian harga Solar tersebut akan dilakukan pada 15 Februari 2015. Menurutnya, pemerintah akan melakukan rapat untuk memutuskan perubahan besaran penurunan harga pada 13 Februari 2015.
Sedangkan untuk harga Premium, menurut Wira, sampai saat ini pemerintah belum berencana menurunkan harga dari level Rp 6.600 per liter. Alasannya, jika terjadi penurunan harga minyak maka keuntungan dari penjualan premium tersebut akan ditabung oleh pemerintah.
" Untuk tabungan. Kami berharap tidak jauh dari Rp 6.600 per liter. Sedangkan jumlah tabungann sedang dikalkulasi," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Harga Solar Bakal Turun pada 15 Februari 2015
Pemerintah akan melakukan rapat untuk memutuskan perubahan besaran penurunan harga Solar pada 13 Februari 2015.
Advertisement