Sukses

Cerita Warga Badau yang Pilih Pakai Ringgit Ketimbang Rupiah

Salah satu warga Badau, Stefanus (36)‎ mengaku, kesehariannya lebih banyak menggunakan Ringgit dalam bertransaksi ketimbang Rupiah.

Liputan6.com, Kapuas Hulu - Kecamatan Badau, yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, merupakan salah satu wilayah Indonesia bagian utara yang langsung berbatasan dengan Kuching, Malaysia.

Kehidupan masyarakat di perbatasan ini memang sangat unik, Meskipun warga Indonesia, selain kebutuhan pokoknya sebagian disuplai dari Malaysia, dalam transaksi mereka juga menggunakan dua mata uang, Rupiah dan Ringgit Malaysia.

Salah satu warga Badau, Stefanus (36)‎ mengaku, kesehariannya lebih suka dan lebih banyak menggunakan Ringgit dalam bertransaksi ketimbang Rupiah.

"Ini kan dekat dengan Malaysia, jadi kadang kalau mau beli pakai rupiah itu uangnya lusuh sekali, banyak coret-coret, jadi rasanya malu kalau mau gunakan, beda dengan Ringgit Malaysia," kata dia di Badau, Rabu (‎11/2/2015).

Stefanus menjelaskan, secara fisik, Ringgit Malaysia lebih bersih ketimbang rupiah. Hal itu dikarenakan pemerintah Malaysia selalu menekankan untuk menjaga mata uang mereka. "Kalau di sini Ringgit dipakai tapi ada coretan sedikit, tidak mau terima," tuturnya.

>>> Klik halaman berikutnya

2 dari 2 halaman

Selanjutnya



Tak hanya itu, Stefanus juga mengeluhkan sering bergonta-gantinya gambar dan munculnya pecahan-pecahan baru.

"Uang Rp 1.000 kan sekarang gambarnya Pattimura, dulu kan tidak, bisa jadi besok ganti lagi, kami kan bingung," kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai penjual sembako itu.

Untuk itu, dirinya berharap kepada Bank Indonesia untuk lebih sering mendistribusikan rupiah ke Badau agar rupiah lebih sering untuk ditransaksikan.

Kesehariann masyarakat Badau sendiri sampai saat ini beberapa kebutuhan pokonya dipasok oleh Malaysia, seperti halnya makanan ringan kemasan, barang elektronik‎, daging dan sayuran. (Yas/Gdn)

Video Terkini