Liputan6.com, Jakarta - Banjir telah merendam hampir seluruh wilayah DKI Jakarta merupakan rutinitas tahunan warga Ibukota. Dalam persoalan ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak tinggal diam.
Berbagai cara diupayakan untuk menanggulangi bahkan mencegah air robb masuk ke rumah warga, mulai dari pembetonan kanal atau sungai, pembersihan waduk sampai merelokasi warga yang tinggal di pinggir sungai.
Mengamini langkah Ahok yang bertekad untuk menanggulangi bencana tersebut, Konsultan Trimegah Secukupnya Timothy Alamsyah optimistis akan membawa perubahan bagi perumahan yang berada di kawasan rawan banjir .
"Pak Ahok kan sudah jadi Gubernur, pasti dia menganggarkan dana infrastruktur untuk menanggulangi banjir. Jadi banjir ke depan tidak bakal separah yang lalu. Kalau banjir berkurang, harga tetap naik," ucap dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Katanya, bukan saja Pemerintah Daerah yang berupaya menanggulangi banjir, pengembang pun ikut mendesain sebuah hunian atau kompleks perumahan untuk menangkal air robb meski berada di lokasi rawan banjir.
"Mereka (pengembang) pasti improve. Pemda untuk lokasinya, dan pengembang untuk huniannya. Supaya dari yang tadinya banjir jadi nggak banjir sehingga orang minat beli rumah dengan harga tinggi. Jadi harga jual rumahnya bisa meroket," tutur dia.
Timothy mencontohkan kawasan Puri Indah dan jalan sepanjang Daan Mogot di Jakarta Barat. Wilayah tersebut dulu terkenal rawan banjir, macet dan kumuh. Tapi kini Puri Indah bersolek, berbenah diri. Pemda maupun pihak swasta membangun infrastruktur seperti jalan tol, peninggian dan sebagainya sehingga Puri Indah menjadi pilihan lokasi calon pembeli properti di Jakarta Barat.
"Karena sekarang nggak banjir lagi, harga rumah atau properti di Puri Indah, Jalan Panjang dan Daan Mogot bisa lebih tinggi," pungkas dia.(Fik/Ndw)