Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menemui sejumlah perbedaan ketika menjabat sebagai menteri dan pengusaha. Susi mengaku, saat menjadi pengusaha dirinya begitu mudah untuk mengontrol apa yang sedang dikerjakan. Ia tak pusing dengan protes dan demo dari sejumlah pihak.
"Kontrol mudah. Tak terlalu banyak konsen dengan pikiran orang protes, tak didemo. Sekarang jadi menteri bikin kaget demo," ujar Susi, seperti dikutip dalam sebuah wawancara di televisi swasta, Rabu (11/2/2015).
Susi mengatakan, dirinya memang telah diingatkan untuk tidak bersikap ketika berkarya di perusahaan. "Saya ditegor sebagai menteri seperti korporasi. Saya ingin pekerjaan cepat saja selesai," kata Susi.
Advertisement
Ketika menjadi menteri, ia pun harus berhadapan dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia pun pernah rapat sekitar 12 jam dengan DPR. Saat ditanya menghadapi DPR saat memaparkan kinerjanya, Susi menyatakan, memang gayanya cukup berbeda dengan pihak lain. "Banyak pertanyaan diselesaikan, satu per satu mungkin cara jawab tak biasa dengan bapak-bapak di DPR. Kalau yang lain pak ketua dulu, tapi saya langsung jawab," tutur Susi.
Susi Pudjiastuti merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesuksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.
Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.
Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.
Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005. (Ahm/)