Sukses

Harga Minyak Turun Bikin Ekspor Komoditas RI Tertekan

Harga minyak dunia turun berpengaruh ke harga komoditas lain sehingga membuat sedikit dolar masuk ke Indonesia sehingga pengaruhi rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan mengungkapkan penyebab ketidak selarasan pergerakan antara harga minyak dunia dan kurs dolar.

Fauzi mengatakan, harga minyak turun mempengaruhi harga komoditas lain seperti crude palm oil (CPO) dan batu bara yang diproduksi kemudian diekspor dari Indonesia. Hal itu mendatangkan lebih sedikit dolar masuk ke Indonesia. Pemerintah Indonesia menargetkan ekspor sekitar US$ 192,5 miliar pada 2015.

"Kenapa rupiah melemah harga minyak turun, ada korelasi kuat antar komoditas energi lainnya, waktu impor minyak bumi turun tapi ekspornya turun," kata Fauzi, di Jakarta, Kamis (12/2/2015).

Berdasarkan data Reuters pada perdagangan Kamis waktu London, harga minyak Brent berjangka naik US$ 1,38 menjadi US$ 56,04 per barel. Sebelumnya harga minyak turun 3 persen ke level US$ 54,66 per barel.

Sementara itu, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Maret menguat US$ 1,58 ke level US$ 50,42 setelah turun 2 persen pada sesi sebelumnya. Kenaikan harga minyak ini ditopang dari dolar Amerika Serikat )AS) melemah dan industri memangkas anggaran sehingga menimbulkan kekhawatiran. Apalagi cadangan minyak AS meningkat.

Harga minyak mentah dunia telah anjlok di atas 50 persen sejak Juni 2014 karena pasokan yang melimpah di pasar global. Kondisi ini pula mendorong perusahaan-perusahaan minyak memangkas pengeluaran.

Fauzi menambahkan, permintaan terhadap dolar sedang tinggi di pasar valas global sehingga menggeser mata uang lain. Hal ini menyebabkan kurs dolar meningkat. "Dolar menguat di pasar valas global terhadap yen dan euro. Enam bulan ini adalah eranya dolar," ungkap Fauzi.

Fauzi memperkirakan, nilai tukar rupiah akan berada di kisaran 13 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) pada semester I 2015, namun akan melemah pada semester II.

"Semester dua kembali dengan neraca berjalan kecil saya kira rupiah kembali turun ke level 12.500," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Terkini