Liputan6.com, Serang - Ribuan hektar lahan pertanian padi di Banten, yang berusia antara satu minggu hingga 75 hari terancam puso atau gagal panen karena terendam banjir.
"46 hektare tanaman padi yang sudah puso itu yang usia tanamnnya sejak Januari lalu," kata Kepala Seksi (Kasi) Tanaman Pangan Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbuntanak) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana, di Banten, Kamis (12/2/2015).
Lahan pertanian yang memiliki luas lebih dari 3.000 hektar tersebut akan puso jika banjir tak surut dalam satu minggu ke depan.
Lahan pertanian di Kabupaten Serang sendiri memiliki luas 3.228 hektar yang tersebar di 12 kecamatan. Diantaranya Kecamatan Pontang 584 hektar, Tirtayasa 416 hektar, Ciruas 309 hektar, Binuang 132 hektar, dan di Kecamatan Pamarayan 34 hektar.
Disusul Kecamatan Kopo 137 hektar, Bandung 80 hektar, Tanara 605 hektar, Jawilan 272 hektar, Carenang 214 hektar, Tunjung Teja 205 hektare, dan Kecamatan Lebak wangi 240 hektar.
"Itu jumlah yang sudah terdata hasil monitoring. Sampai saat ini juga kami masih melakukan pendataan," terangnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang sendiri telah meyiapkan bantuan bibit untuk seluas 500 hektar jika petani benar-benar mengalami puso. Bahkan, akibat puso ini pun akan mengancam ketersediaan pangan di Provinsi Banten.
"Namun jika lebih dari 4.000 hektare yang puso, kami mengajukan bantuan ke Pemerintah Pusat," tegasnya.
Ribuan Hektar Sawah di Banten Terancam Gagal Panen Akibat Banjir
Lahan pertanian yang memiliki luas lebih dari 3.000 hektar tersebut akan puso jika banjir tak surut dalam satu minggu ke depan.
Advertisement