Sukses

Pertama Kalinya, Subsidi Pertanian Lebih Besar dari Subsidi BBM

Subsidi pertanian dalam RAPBN-P 2015 mencapai Rp 55,6 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis Premium dan menetapkan subsidi tetap pada Solar. Dengan kebijakan ini, pemerintah memperoleh ruang fiskal yang lebar hingga ratusan triliun rupiah.

Dalam penataan fiskal yang baru, dana hasil penghematan subsidi BBM tersebut dialihkan untuk program prioritas Jokowi yang salah satunya adalah program kedaulatan pangan.

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi pertanian yang sangat besar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Subsidi pertanian tersebut mencapai Rp 55,6 triliun.

"Terdiri dari subsidi pangan Rp 18,9 triliun, subsidi pupuk Rp 35,7 triliun dan subsidi benih yang dianggarkan Rp 9 triliun," ucap dia saat menjadi pembicara di acara Seminar Jakarta Food Security Summit di Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Lanjutnya, pemerintah Jokowi juga menambah anggaran program prioritas di beberapa sektor lain. Dalam RAPBN-P. 2015, sambung Bambang, pemerintah mengalokasikan sebesar Rp 25,8 triliun untuk program kedaulatan pangan yang menjadi salah satu perhatian Presiden Jokowi.

"Anggaran tambahan ini merupakan yang paling besar dibanding program sektor lain, semisal kemaritiman sebesar Rp 15,3 triliun. Anggaran tambahan tersebut, sebagian besar mengali ke irigasi primer, sekunder dan tersier," ujar Bambang.

Diakui Bambang, anggaran subsidi pertanian yang mencapai Rp 55,6 triliun lebih tinggi dibandingkan alokasi subsidi BBM yang mencapai Rp 17 triliun untuk Solar dan subsidi elpiji 3 kilogram kg sebesar Rp 22 triliun. "Untuk pertama kalinya anggaran subsidi pertanian bisa mengalahkan subsidi BBM dalam APBN," klaimnya. (Fik/Gdn)

Video Terkini