Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengakuisisi 30 persen saham milik Murphy Sabah Oil Co Ltd dan Murphy Sarawak Oil Co Ltd, anak perusahaan Murphy Oil Corporation yang memiliki lapangan migas di lepas pantai Sabah dan Sarawak.
“Sebenarnya, awal inisiasinya kita mulai 3 Maret 2014 dari penawaran bidding round Murhpy yang memegang enam blok migas di lepas pantai Malaysia,” kata Vice President Business Initiatives & Valuation yang merangkap sebagai Direktur PT Pertamina Malaysia EP (PMEP) kata Nanang Abdul Manaf, di Jakarta, Selasa (16/2/2015).
Secara geografis tiga blok migas dari keenam blok yang diakuisisi tersebut, yakni Blok K, Blok H, dan Blok P terletak sekitar 150 kilometer di kawasan offshore Sabah, sedangkan tiga blok lainnya, yaitu Blok SK 309, SK 311, dan SK 314A berlokasi sekitar 100 kilometer lepas pantai Sarawak.
“Status keenam blok tersebut agak unik, karena ada yang sudah berproduksi, masih tahap pengembangan, dan eksplorasi,” terang Nanang
Nanang menambahkan, blok-blok yang sudah berproduksi adalah Blok K, Blok SK 309, dan Blok SK 311, sedangkan Blok P masih dalam tahap pengembangan. Sementara itu, dua blok lainnya yakni Blok H dan SK 314A merupakan blok eksplorasi.
“Produksi nett share gross blok lepas pantai Sabah dan Sarawak tersebut mencapai 43 ribu sampai 45 ribu barel setara minyak per hari (boepd). Diproyeksikan pada 2018, dari kawasan offshore Malaysia ini kita mampu menyumbang migas sebanyak 50 ribu boepd untuk memperkuat stok kebutuhan energi dalam negeri,” ujar Nanang.
Menurut Nanang tawaran tersebut langsung direspons oleh fungsi Upstream Business Development (UBD) yang mengelola bisnis Asset Hulu di luar negeri dengan mengadakan UBD Forum.
Forum tersebut dimaksudkan untuk melihat kelayakan daerah yang ditawarkan, serta menentukan strategi langkah tindak lanjut dengan melibatkan Komite Teknis Pengembangan Usaha Hulu (KTPUH) dan manajemen Direktorat Hulu.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan due deligence dan melihat data terutama data seismik dan pengeboran.
“Setelah itu semua, baru kami membuat Sales Purchase Agreement (SPA) dan melakukan pembayaran down payment (DP) sebesar 10 persen dari total transaksi pada September 2014. Berikutnya di akhir Desember 2014 yang lalu kita sudah melunasi sisa yang 20 persen lagi,” papar Nanang.
Setelah mengakuisisi 30 persen saham Murphy yang ada di Malaysia, Pertamina melalui PMEP akan mendirikan kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia serta menempatkan beberapa pekerja staf sesuai kebutuhan seperti Country Manager, Staf Commercial, General Support, dan Operation.
“Kami mengetahui aset ini strategis serta memberikan impact yang signifikan terhadap produksi dan finansial. Karena itu, kita ingin bergerak sebagai mitra yang aktif, bukan silent partner supaya bisa memberikan keuntungan optimal untuk perusahaan,” pungkas Nanang.
Akuisisi lapangan minyak luar negeri bukan hal yang baru bagi Pertamina, sebelumnya perusahaan plat merah tersebut mengakuisisi Blok 405A milik Conoco Phillips Algeria Limited (COPAL) November 2013 dengan tiga lapangan yakni, Menzel Ledjmet North yang Pertamina menjadi operator dengan saham sebesar 65persen, El Mark 16,9 persen dan Ourhoud 3,7 persen, serta membeli 10 persen saham milik Exxon Mobile Iraq Limitid (EMIL) Blok West Qurna – 1 Irak di 2014. (Pew/Ndw)
Pertamina Bidik Produksi 50 Ribu Bph dari Blok Migas di Malaysia
Pertamina mengakuisisi 30 persen saham milik Murphy Sabah Oil Co Ltd dan Murphy Sarawak Oil Co Ltd.
Advertisement