Liputan6.com, Bogor - Pemerintah akhirnya batal mengumumkan rencana penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 15 Februari 2015 ini. Penurunan harga urung terjadi usai harga minyak dunia tercatat melonjak dalam beberapa hari terakhir.
Â
Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil kembali mengisyaratkan dengan kondisi seperti sekarang ini, maka harga BBM akan kembali naik pada awal Maret 2015. Ini dengan mengacu pada tren kenaikan harga minyak hingga akhir bulan ini.
Â
"Tidak, tidak turun, harga naik kok, akhir bulan mungkin akan naik, tidak tahu kita, tergantung harga internasional," terang Sofyan di Istana Bogor, Jawa Barat‎, Senin (16/2/2016).
Â
Sofyan kembali menegaskan hal seperti inilah yang dimaksud dengan harga keekonomian di mana harga akan selalu berubah-ubah tergantung dengan harga minyak dunia.
Â
Dia berdalih, dengan perubahan harga minyak dunia per dua minggu ini masih wajar mengingat ada negara lain yang harga BBM nya berubah setiap hari.
Â
‎Diketahui sebelumnya, ‎Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi menegaskan, harga BBM premium dan solar akan mengalami penurunan kembali pada 15 Februari ini. Namun pemerintah mengaku masih menghitung berapa besar penurunan harga jual BBM.
Â
‎Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, harga jual solar akan merosot menjadi Rp 6.200 per liter dari Rp 6.400 per liter.Â
Â
‎"Harga jual BBM 15 Februari ini akan berubah lagi, ya turun. Tapi kita masih menghitungnya, jadi rebound harga minyak dunia tidak akan mempengaruhi untuk bulan ini. Mungkin saja harganya segitu (Rp 6.200) tapi ESDM belum melapor ke kami, " tukas Sofjan. (Yas/Nrm)
Â