Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil memberi sinyal peluang harga bahan bakar minyak (BBM) bakal naik di awal Maret 2015 merespons penguatan harga minyak dunia dalam beberapa pekan terakhir hingga US$ 51 per barel. Bagaimana reaksi Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro atas pernyataan tersebut?
Bambang memperkirakan penaikan harga minyak dunia akibat faktor politik global hanya bersifat sementara. "Rebound cuma sebentar, karena menurut saya masih bisa naik turun," ujar dia usai Konferensi Pers APBN-P 2015 di Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Saat ditanyakan mengenai kemungkinan harga BBM naik menyusul penguatan harga minyak dunia, Mantan Wakil Menteri Keuangan itu masih bungkam.
"Jangan berspekulasi dulu, kita sudah tentukan mulai hari ini saja harganya (BBM) tetap," papar Bambang.
Sayangnya, dia enggan merinci perhitungan pemerintah penetapan harga BBM yang tidak berubah di pertengahan Februari ini. "Memang begitu hitungannya," imbuh Bambang. Â
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil kembali mengisyaratkan dengan kondisi seperti sekarang ini, maka harga BBM akan kembali naik pada awal Maret 2015. Ini dengan mengacu pada tren kenaikan harga minyak hingga akhir bulan ini.
Â
"Tidak, tidak turun, harga naik kok, akhir bulan mungkin akan naik, tidak tahu kita, tergantung harga internasional," terang Sofyan di Istana Bogor, Jawa Barat. (Fik/Ndw)
Menkeu Ogah Spekulasi Kenaikan Harga BBM di Awal Maret
Namun, Menkeu Bambang Brodjonegoro memperkirakan penaikan harga minyak dunia akibat faktor politik global hanya bersifat sementara.
Advertisement