Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengaku mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen. Dia berharap penurunan BI rate segera diikuti pemangkasan suku bunga perbankan.
"Biasanya akan mengikuti karena itu kan begitu BI rate turun kemudian suku bunga deposito juga akan turun dan semua akan punya dampak," kata dia, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Sofyan juga menilai penurunan BI rate tersebut juga menunjukan proyeksi perekonomian Indonesia yang membaik. Kondisi itu merangsang investasi di dalam negeri.
"BI umumkan BI rate dan itu tentu akan meringankan. Hal itu akan diikutip penurunan bunga bank dan lain-lain. Itu bagus bagi ekonomi, bagus bagi dunia usaha. Dan itu memberi stimulus terhadap investasi," paparnya.
Dia mengatakan, penurunan BI tidak terlepas dari kinerja pemerintah menekan angka inflasi. Dia mengatakan hal itu didukung oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) kemudian penerapan reformasi birokrasi.
"Persoalan inflasi kita bereskan, sekarang fiskal sudah lebih baik, kita tidak lagi tersandera dengan BBM subsidi. Sehingga reformasi birokrasi untuk ciptakan iklim investasi sudah cukup bagus, artinya sejauh ini, apa yang kita capai, jadi bukan BI rate saja tapi dinilai para pakar dan investor cukup bagus," tandasnya. (Amd/Ndw)
BI Rate Turun Jadi Tanda Ekonomi RI Membaik
Menko Perekonomian Sofyan Djalil berharap penurunan BI rate segera diikuti pemangkasan suku bunga perbankan.
Advertisement