Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan adanya gangguan operasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, Sumatera Utara karena adanya oknum yang merusak menara.
Sejak Selasa malam, 17 Februari 2014 pukul 21.30 WIB, PLTU tersebut tidak bisa melayani masyarakat Sumatera Utara karena adanya oknum yang menggergaji bagian tower.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, langkah awal yang ditempuh PLN adalah memasang tower darurat, sebanyak lima tower guna dapat segera mengalirkan energi listrik ke sub sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara.
"Pemasangan kelima tower emergency ini membutuhkan waktu sekitar enam hingga tujuh hari, mengingat medan yang cukup berat di lapangan, Misalnya untuk mencapai lokasi tower nomor 216, harus menggunakan perahu karena berada di tengah-tengah areal tambak dan payau," kata Bambang, Jumat (20/2/2015).
Selanjutnya, PLN akan membangun tower baru pada lokasi pondasi yang telah ada. Pasalnya menurut pengamatan di lapangan, pondasi tower tersebut cukup baik dan kuat untuk memikul beban tower roboh, dan masih dapat dipergunakan lagi dengan melakukan modifikasi pondasi tower yang ada.
Menurut Bambang, pembongkaran dan pemasangan tiga tower pengganti membutuhkan waktu sekitar dua bulan dengan bekerja secara paralel pada ketiga lokasi tower roboh dimaksud.
Transmisi 275 kV Pangkalan Susu-Binjai akan beroperasi sementara dengan tower emergency diperkirakan operasi 25 Februari 2015 danakan beroperasi seperti sediakala pada 18 April 2015 yang akan datang. (Pew/Ndw)