Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menangguhkan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) senilai Rp 200 triliun. Sebagai gantinya, Kabinet Kerja akan mengembangkan infrastruktur pelabuhan Merak-Bakauheni, Lampung.
Â
Demikian disampaikan Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo usai Konferensi Pers Percepatan Pembangunan Infrastruktur Lampung dan Sumatera Selatan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Â
Ridho memastikan, proyek pembangunan JSS ditunda di era pemerintahan Jokowi sesuai dengan program Nawacita yang akan memperkuat sektor maritim di Indonesia. "JSS nggak (perlu dibangun), kalau misalnya penyeberangan Merak-Bakauheni lancar, buat apa dibangun JSS," ujarnya.Â
Â
Menurut dia, pemerintah provinsi Lampung akan memaksimalkan potensi penyeberangan Merak-Bakauheni untuk memperlancar arus penumpang dan barang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera. Â
Â
"Yang penting kan sarana pengangkutan lancar, memuaskan, apalagi disambung dengan pembangunan jalan tol Trans Sumatera, dari Bakauheni (Lampung) sampai Tanjung Siapi-api," papar Ridho.Â
Â
Gubernur termuda ini mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua tim yang ditugaskan untuk mematok jalan pada proyek pembangunan tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Dalam setiap tahapan atau seksi, Ridho mengaku, akan langsung melakukan konstruksi jalan bebas hambatan tersebut.
Â
"Target dari pemerintah pusat kan satu sampai dua bulan ini. Kita akan kejar terus dalam pelaksanaannya di lapangan," ujar Ridho. (Fik/Nrm)