Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Lion Air melihat bahwa keterlambatan penerbangan atau delay merupakan sesuatu yang wajar dalam dunia penerbangan. Bahkan, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan ketepatan waktu atau ontime performance (OTP) merupakan suatu yang sulit dilakukan dalam dunia penerbangan.
"Kalau bicara dunia penerbangan OTP itu belum ada yang 100 persen," kata dia, Jakarta, Senin (23/2/2015). Dia pun menuturkan, saat ini OTP Lion Air masih di bawah 80 persen. Angka itu masih jauh dari standar nasional yang mencapai 87 persen.
"Jadi kami mengejar OTP 87 persen secara rata-rata nasional 80 persen," terangnya.
Untuk memuluskan langkah tersebut pihaknya akan melakukan investigasi. Apalagi, Lion Air baru mengalami keterlambatan penerbangan beberapa hari sehingga para penumpang pun dirugikan. Dia menuturkan, sasaran investigasi ini meliputi dua fokus utama yakni prosedur penerbangan dan personil maskapai.
"Prosedur akan kami perbaiki dan personil akan training terus. Kami akan bentuk tim khusus nantinya yang bisa menangani kejadian ini," tukasnya.
Untuk diketahui, ratusan calon penumpang Lion Air terlantar di Terminal 3 Bandara Soetta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Jadwal penerbangan maskapai berlambang singa itu kacau sejak Rabu 18 Februari 2015.
Head of Corporate Secretary Lion Group, Dwiyanto Ambarhidayat atas nama perusahaan mengaku delay yang terjadi akibat adanya 3 pesawat yang kena Foreign Object Damage pada Rabu pagi dan hal ini menyebabkan rentetan jadwal penerbangan Lion menjadi terganggu.
"Terlebih lagi rusaknya tiga pesawat tersebut tepat pada saat musim puncak libur tahun baru Imlek," kata Dwiyanto di Jakarta. (Amd/Gdn)
Lion Air Sebut Penerbangan Lain Juga Sering Delay
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan ontime performance merupakan suatu yang sulit dilakukan dalam dunia penerbangan.
Advertisement