Sukses

PLN Bangun Pembangkit Berkapasitas 150 MW di Gorontalo

PLN berupaya menuntaskan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 150 MW di Gorontalo pada akhir 2015 untuk penuhi kebutuhan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero)  mempercepat proses pembangunan proyek pembangkit listrik baru dengan total daya 150 Mega Watt (MW), untuk memenuhi kebutuhan listrik Gorontalo.

Direktur Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi PLN, Murtaqi Syamsuddin menyebutkan, pembangkit tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Anggrek Gorontalo 2x25 MW dan  Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG Dual Fuel) Gorontalo Peaker berkapasitas 100 MW.

"Khusus untuk PLTG Gorontalo Peaker berkapasitas 100 MW ini, PLN telah memulai proses tahapan awal pengadaan, yaitu melakukan undangan tender terbuka pra kualifikasi pelelangan yang disampaikan melalui media nasional pada 20 Februari 2015," kata Murtaqi, di Jakarta, Senin (23/2/2015).

Menurut Murtaqi, jika semua tahapan berjalan sesuai rencana, PLN  berupaya menuntaskan pembangunannya di akhir tahun 2015. Namun, hal tersebut perlu dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat dan seluruh pemangku kepentingan.

General Manager PLN Wilayah Sulawesi Utara Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo), Baringin Nababan menambahkan, untuk PLTU Gorontalo 2x25 MW, 1 Unit, dengan kapasitas 25 MW akan tetap diusahakan untuk dapat beroperasi memperkuat pasokan listrik Gorontalo di akhir tahun 2015.

Baringin menyebutkan, total pelanggan PLN di Gorontalo mencapai lebih dari 199 ribu pelanggan hingga Januari 2015. 94 persen di antaranya adalah pelanggan rumah tangga atau sekitar 187 ribu pelanggan.

Beban puncak (BP) listrik rata-rata di Gorontalo saat ini pada siang mencapai 60 MW dan malam 85 MW, dengan daya mampu pembangkitan di Gorontalo 65 MW.

"Sistem kelistrikan Gorontalo saat ini telah terhubung melalui jaringan transmisi 150 kV dengan sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Utara. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Gorontalo, selama ini Gorontalo mendapat tambahan suplai energi listrik rata-rata 20-25 MW dari sistem Sulawesi Bagian Utara" pungkas Baringin. (Pew/Ahm)