Liputan6.com, New York - Para orangtua biasanya melarang anak-anak untuk bermain terlalu lama karena di usianya mereka dituntut untuk banyak belajar. Uniknya, bagi Evan yang masih berusia 8 tahun, bermain justru menjadi pekerjaan terbaiknya.
Dia berhasil menghasilkan uang hingga belasan miliar hanya dengan memainkan video game atau jenis permainan lainnya. Evan merekam seluruh aksinya dan meng-upload video permainannya di Youtube.
Sejumlah video Evan ternyata mampu menyedeot jutaan view. Dan melalui akun EvanTubeHD, dia berhasil mencetak uang hingga mencapai lebih dari US$ 1,3 juta atau Rp 16,68 miliar (kurs: Rp 12.830/US$).
Advertisement
Penasaran bagaimana Evan mampu mengubah aksinya menjadi uang belasan miliara rupiah? Berikut ulasan singkatnya seperti dikutip dari oddee.com, Oddity Central, The Post-Standard dan sejumlah sumber lain, Senin (23/2/2015):
Proyek ayah dan anak
Ada bantuan luar biasa dari perkembangan teknologi, internet, di mana Evan dan ayahnya Jared berhasil mencetak uang hingga belasan miliar rupiah per tahun. Awalnya, Jared hanya iseng merekam anaknya yang sedang bermain.
Jared mengatakan, proyek awalnya adalah model Angry Bird dengan video yang dibuatnya sekitar. Menurutnya, sangat lucu melihat bagaimana Evan memainkan seluruh mainannya.
Video yang diciptakan Jared dan Evan sangat lucu dan menarik hingga membuatnya menjadi sangat cepat populer. Video pertamanya bahkan berhasil menyedot satu juta pengunjung.
Jared menyadari dengan baik bahwa itu merupakan peluang besar. Akhirnya, dia memutuskan untuk menjadikan video tersebut sebagai model bisnis serius.
Memberikan kajian mengenai sejumlah permainan merupakan hal yang unik dan hampir tidak pernah dilakukan orang lain. Itu juga dapat memberikan informasi produk lewat cara yang kreatif.
Advertisement
Kerjasama dengan pengusaha mainan
EvanTubeHD kini telah memiliki tim penjualan dan pemasaran tersendiri. Kini akun yang menjadikan Evan sebagai bintang utama tersebut juga telah bekerjasama dengan sejumlah pengusaha mainan.
Nantinya ada iklan yang muncul di tengah masing-masing video termasuk produk yang menjadi fitur utama di depan kamera. Menurut Jared, pendapatan terbesar sang anak dicetak dari iklan-iklan dalam video.
Selain itu, pendapatan Evan yang mencapai Rp 16,68 miliar per tahun digunakan untuk biaya sekolah dia dan sang adik. Evan memang terbilang sangat cakap di depan kamera dan cara memainkannya sangat menarik hingga mampu mendorong para penonton untuk membeli mainan serupa.
Adiknya, Jillian, yang baru berusia enam tahun juga kerap kali muncul di hadapan kamera dan menambah imut rangkaian gambar dalam video tersebut.
Tetap rajin belajar
Â
Meski sibuk dengan aktivitasnya membuat video, tapi Evan tetap menjalani kewajibannya sebagai siswa sekolah dasar. Dia tetap sama seperti anak lain yang harus mengerjakan pekerjaan rumah, bermain dengan teman, mengikuti kelas karate dan bermain komputer.
Dirinya bahkan tak merasa telah menjadi sangat populer dan kaya. Evan hanyalah anak kelas dua Sekolah Dasar yang senang bermain.
Sementara itu, sang ayah yang memang menjalankan perusahaan produksi video dan fotografi mengatakan, bersama sang istri akan menjaga kehidupan Evan tetap normal. Mereka tetap mengharuskan Evan pergi ke sekolah dan belajar seperti biasa. (Sis/Nrm)
Advertisement