Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang menelan investasi Rp 4,83 triliun pada hari ini. Peresmian KEK ini diharapkan menambah devisa negara dan menarik wisatawan mancanegara ke Banten.
Plt Gubernur Banten, Rano Karno mengatakan, Tanjung Lesung merupakan KEK wisata pertama yang diharapkan mampu menjadikan katalisator wisata di Banten, dan seluruh Indonesia. Sepanjang 2014, sekitar 250 ribu wisatawan mengunjungi Banten.
Baca Juga
KEK Tanjung Lesung yang masuk ke dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dalam koridor Jawa-Sumatera berlokasi di sebelah barat daya dari Ibu Kota Jakarta yang bisa ditempuh dengan jarak 170 kilometer. Banten yang memiliki 526 destinasi wisata dengan daerah utama pembangunannya berada di Tanjung Lesung dengan KEK nya.
Advertisement
"Sudah tiga tahun kami lewati proses tersebut untuk meningkatkan pariwisata Banten," ujar Rano, Senin (23/2/2015).
Rano berharap, peresmian KEK Tanjung Lesung oleh Jokowi, mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Banten dan menyumbang devisa bagi negara dengan mengutamakan kearifan masyarakat lokal.
"Semoga dapat memberikan keringanan pajak bagi pengusaha lokal yang akan menginvestasi di Tanjung Lesung," kata Rano.
Tanjung Lesung merupakan ‎kawasan yang memiliki daya tarik bisnis kelas dunia mulai dari pariwisata, ekonomi, industri dan beberapa investasi properti lainnya.
Untuk mengembangkan kawasan tersebut pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 tahun 2012 yang menyatakan Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.
Pemerintah yakin dengan dibukanya KEK yang memiliki luas lahan 1.500 hektar dan panjang pantai 13 kilometer tersebut akan membawa efek domino ekonomi yang lebih luas‎ termasuk mempercepat aliran investasi ke Banten.
Untuk membangun KEK Tanjung Lesung, PT Jabebeka melalui anak usahanya PT Banten West Java‎ (BWJ) akan menggelontorkan dana sebesar Rp 4,83 triliun. Dana tersebut akan digelontorkan secara bertahap hingga tahun 2022 yang merupakan target penyelesaian proyek. (Yandhi D/Ahm)