Liputan6.com, Jakarta - Suasana di luar kendali saat terjadi penumpukan ratusan penumpang Lion Air akibat penundaan penerbangan (delay) membawa cerita lain bagi Direktur Bandara Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi.
Untuk menenangkan suasana, Daniel sempat disandera oleh para penumpang dan dibawa ke Medan sebagai jaminan bahwa penumpang akan mendapatkan kompensasi dan refund tiket dari pihak maskapai berlambang singa tersebut.
"Saya disandera oleh penumpang, dibawa terbang untuk menjamin bahwa di Medan akan diberikan uangnya. Itu pada tanggal 19 Februari jam 3 pagi. Tapi saya jamin di setiap station yang pasti ada (uang), mereka tidak percaya. Cuma masalahnya kan ini hari libur. Saya balik lagi (ke Jakarta) jam 2 siang," ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Mengenai sulitnya pihak Kementerian Perhubungan untuk menghubunginya, Daniel mengaku bahwa baterai telepon selulernya sedang diisi ulang sehingga dia tinggalkan di kantor dan setelah itu, dirinya harus ikut penumpang ke Medan sehingga kehilangan komunikasi.
"Karena hari sebelumnya, saat masih di kantor sekitar jam 8 malam kan sudah mulai akumulasi dari kemarahan penumpang. Handphone sedang saya isi batere di kantor, karena kerusuhan ini saya harus ke lapangan. Kemudian saya dibawa penumpang. Handphone bunyi terus, jadi saya tidak pegang. Mereka tidak bisa menghubungi," jelas dia.
Daniel mengatakan pasca kejadian itu, dirinya sudah mengklarifikasi kepada pihak Angkasa Pura (AP) II. Dia juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa saat kejadian dirinya tengah menerbangkan pesawat.
"Saya sudah klarifikasi ke AP II. Saya tidak menerbangan pesawat meski saya penerbang. Malah ada yang bilang saya ke Denpasar," tandasnya.
Refund
Untuk masalah refund, Lion Air memberikan tenggat waktu hingga Rabu (25/2/2015) bagi para penumpang yang akan ingin melakukan refund tiket terkait insiden delay yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Daniel mengatakan, meski demikian pihaknya masih akan tetap menerima permintaan refund tiket setelah hari Rabu asalkan penumpang membawa berkas lengkap untuk prosesnya.
"Kami berikan refund tiket, kompensasi yang Rp 300 ribu dan airport tax. Itu sampai dengan Rabu. Selebihnya masih bisa, silahkan bawa bukti, seperti KTP, tiket dan lain-lain," lanjutnya. Dia menjelaskan, hal ini dilakukan oleh pihak Lion Air agar situasi ini tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mengambil untung.
"Ini karena kita berhadapan dengan oknum yang memanfaatkan situasi. Kita harus pastikan bahwa benar-benar yang berhak. Kalau tidak bisa menunjukan KTP, ya ini bagaimana," tuturnya.
Pasalnya, lanjut Daniel sejak dibukanya refund tiket, ada saja pihak yang memanfaatkan situasi dan mengaku sebagai pemilik tiket untuk meminta refund. Dia mencontohkan pada Jumat malam ada sekitar 5 orang yang melakukan refund namun tidak membisa membuktikan sebagai pemilik yang sah dari tiket tersebut. (Dny/Gdn)
Kisah Direktur Lion Air Disandera Penumpang saat Delay Parah
"Saya disandera, dibawa terbang untuk menjamin bahwa di Medan akan diberikan uangnya," jelas Direktur Bandara Lion Air Daniel Putut Kuncoro.
Advertisement