Liputan6.com, Jakarta - Sejak melonjak hingga US$ 1.900 per ounce pada September 2011, harga emas telah mengalami penurunan hingga 40 persen dan bertahan di bawah US$ 1.200 per ounce pekan lalu.
Chief Investment Officer for CB Capital Partners, Henry To menilai, harga emas menurun hampir berakhir. Ia menuturkan, ada peluang beli emas jangka panjang pada 2015 dengan para investor dapat meraup untung dari aksi tersebut.
Artikel 3 Hal yang Picu Harga Emas Kinclong Tahun Ini telah menarik perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com pada edisi Senin 23 Februari 2015. Ingin tahu artikel mana saja yang telah menyedot perhatian pembaca? Berikut lima artikel pilihannya:
Advertisement
1. 3 Hal yang Picu Harga Emas Kinclong Tahun Ini
Sejak melonjak hingga US$ 1.900 per ounce pada September 2011, harga emas telah mengalami penurunan hingga 40 persen dan bertahan di bawah US$ 1.200 per ounce pekan lalu.
Chief Investment Officer for CB Capital Partners, Henry To menilai, harga emas menurun hampir berakhir. Ia menuturkan, ada peluang beli emas jangka panjang pada 2015 dengan para investor dapat meraup untung dari aksi tersebut.
2. Batu Akik Ini Jadi Incaran Kolektor AS dan Taiwan
Keindahan batu akik tampaknya bukan hanya mampu menarik minat masyarakat di Indonesia. Batu alam ini ternyata juga menjadi incaran masyarakat di negara lain, seperti Amerika Serikat dan Taiwan.
3. Gara-gara Syahrini, Ibu-ibu RI Jadi Gemar Barang Impor
Usaha dari pemerintah yang mengajak masyarakat gemar menggunakan barang produksi dalam negeri mendapat tantangan berat. Tantangan tersebut bukan dari luar melainkan justru dari dalam negeri. Salah satu tantangan tersebut berasal dari artis-artis yang gemar menggunakan produk-produk asing.
4. Hati-hati! Uang Ternyata Penyebab Utama Stres
Di dunia ini, banyak faktor pemicu stres yang dirasakan masyarakat mulai dari masalah rumah tangga hingga tekanan kerja di kantor. Baru-baru ini, survei yang digelar American Psychological Association justru membuktikan bahwa uang merupakan penyebab utama munculnya stres.
5. Delay Parah, Ini Sanksi yang Diberikan ke Lion Air
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membekukan rute-rute penerbangan milik Lion Air yang sudah tidak lagi dioperasikan.
Direktur Jenderal Tranportasi Udara Kemenhub, Suprasetyo mengatakan, pembekuan ini sebagai sanksi dari insiden penundaan penerbangan/delay maskapai berlambang singa tersebut sejak Rabu 18 Februari 2015. (Ahm/)