Sukses

Harga Beras di Malang Melonjak Sejak 3 Pekan Terakhir

Kenaikan harga beras itu disebabkan pasokan beras dari tempat penggilingan yang terus berkurang.

Liputan6.com, Malang - Kenaikan harga beras terjadi di sejumlah daerah. Di Malang, Jawa Timur harga beras merangkak naik sejak 3 minggu terakhir. Menipisnya stok beras akibat petani gagal panen diduga menjadi penyebab kenaikan harga beras tersebut.

Wibisono (40), pedagang di Pasar Besar Kota Malang mengatakan, harga beras Mentari kualitas medium masih sekitar Rp 8.500 per kg pada 3 minggu lalu. Namun harganya kini sudah menembus Rp 10 ribu per kg. Harga beras merek Lombok kualitas super dari Rp 10.500 per kg menjadi Rp 11.200 per kg.

"Naiknya tidak banyak hanya Rp 100 sampai Rp 200 per kg setiap 2 hari sekali. Tapi naiknya secara terus-menerus sudah sejak 3 minggu yang lalu," kata Wibisono, Selasa (24/2/2015).

Menurutnya, kenaikan harga beras itu disebabkan pasokan beras dari tempat penggilingan yang terus berkurang. Biasanya dalam 2 hari sekali Wibisono mendapat pasokan sebanyak 10 ton, namun kini hanya sekitar 3 ton sampai 5 ton saja.

"Kalau ada yang bilang beras ditimbun itu tidak benar. Tetapi kiriman dari tempat penggilingan yang berkurang. Banyak petani yang gagal panen karena banjir di sejumlah daerah," papar Wibisono.

Menurut Wibisono, awalnya banyak yang memprediksi Maret nanti sudah masuk masa panen raya. Namun melihat kondisi saat ini diperkirakan banyak petani gagal panen hingga Maret nanti.

"Mungkin harga mulai normal ya Juli mendatang karena saat itu sudah masuk musim kemarau," ucapnya.

Hal senada dikatakan seorang pedagang lainnya, Hari Purnomo. Menurutnya, kenaikan harga beras sejak beberapa minggu terakhir ini disebabkan minimnya pasokan dari tempat penggilingan.

"Pasokan dari tempat penggilingan di Malang sangat sedikit, tidak bisa diharapkan. Pasokan dari penggilingan di Kediri jumlahnya juga ikut berkurang," ucap Hari.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, Tri Widiani menyebut kenaikan harga itu relatif masih wajar sehingga dirasa belum diperlukan adanya operasi wajar.

"Kenaikan harganya masih dalam taraf wajar. Tetapi kita setiap hari tetap menerjunkan petugas untuk terus memantau harga beras di pasar," tandas Tri Widiani.(Zainul/Nrm)

Video Terkini