Sukses

Pemerintah Percepat Pembangunan Kilang Minyak

Salah satu pembangunan kilang minyak mentah akan melibatkan investor asal Timur Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mempercepat pembangunan dua fasilitas pengolahan minyak mentah (kilang).

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, dua kilang tersebut terdiri dari kilang Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan murni swasta. Untuk kilang KPS terletak di Bontang, Kalimantan, ditargetkan pada September 2016 sudah melakukan peletakan batu pertama (Ground Breaking).

"Ada dua yang dipercepat yaitu Bontang dengan KPS September tahun depan Ground Breaking," kata Wira, di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (25/2/2015).

Wira menambahkan, investor kilang murni swasta berasal dari Timur Tengah. Namun, ia tak mengungkapkan detil investor tersebut. Pembangunan kilang tersebut juga akan dimulai tahun depan dan diperkirakan mulai beroperasi 2018.

"Swasta mungkin tahun depan juga sudah ground breaking. Feasibility studynya sudah selesai. Kami sedang dorong untuk aturannya dan lain-lain," tutur Wira.

Menurut Wira, kilang tersebut akan dibangun di Jawa, sedangkan kapasitas kilang tersebut mencapai 150 ribu barel. Pasokan minyak mentahnya berasal dari Timur Tengah.

"Minyaknya dari Timur Tengah. Kalau swastanya dari mereka semua. Pembebasan lahannya dari mereka sendiri. Insentif tax holiday dan banyak lagi," pungkas Wira.

Indonesia memerlukan dua hingga tiga kilang baru untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM). PT Pertamina (Persero) memproyeksikan permintaan premium menembus 77 juta kilo liter (KL) sedangkan soalr 54 juta KL dalam 10 tahun ke depan.

Pertamina akan berupaya menutup gap permintaan dan kapasitas produksi yang ada sekarang melalui beberapa program seperti RDMP, residual fluid catalytic cracking (RFCC), dan proyek langit biru cilacap (PLBC). (Pew/Ahm)