Sukses

Disiram Dana Rp 20,3 Triliun, SMI Siap Jadi Bank Infrastruktur

Pemerintah menargetkan pengalihan aset PIP akan rampung pada Agustus 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) siap menjalankan mandat pemerintah menjadi bank infrastruktur. Hal ini menyusul persetujuan parlemen atas usulan pemerintah mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 20,3 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

Direktur Utama SMI, Emma Sri Martini mengatakan, penambahan PMN sebesar Rp 20,3 triliun berasal dari tambahan modal negara murni sebesar Rp 2 triliun dan pengalihan aset dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar Rp 18,3 triliun.

"Pengalihan aset dari PIP ke PT SMI adalah salah satu upaya Kementerian Keuangan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia," papar dia dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Rabu (25/2/2015). 

Lebih jauh Emma mengatakan, PT SMI akan menjadi cikal bakal bank infrastruktur Indonesia, dan pengalihan aset dari PIP menjadi salah satu tahapan dalam proses transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kemenkeu ini menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia (LPPI).

Dijelaskannya, dengan beralihnya aset PIP ke PT SMI, maka perseroan akan melanjutkan tugas-tugas PIP, di antaranya memberikan pembiayaan infrastruktur lebih luas ke pemerintah daerah maupun pihak swasta, termasuk untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur sosial seperti rumah sakit dan lain-lain.

"Kami juga dapat melanjutkan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur pembangkit listrik geothermal," ujar dia.

Pemerintah menargetkan pengalihan aset PIP akan rampung pada Agustus 2015, sehingga Emma mengaku, pada September 2015, PT SMI sudah dapat berjalan dengan fungsi barunya.

Berdasarkan portofolionya per 31 Desember 2014, PT SMI telah memberikan komitmen pembiayaan sebesar Rp 5,57 triliun dengan total nilai proyek sekitar Rp 45,55 triliun dan dampak positifnya sebesar 8,2 kali.

"Dengan PMN ini, kami targetkan pembiayaan di periode 2015-2016 sebesar Rp 10,8 triliun dengan total nilai proyek yang dibiayai sekitar Rp 100 triliun dan menciptakan multiplier effect sebesar 10 kali lipat," terang Emma. (Fik/Gdn)