Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Taspen menyatakan akan mengurangi porsi investasi yang berasal deposito dan surat utang negara (SUN).
Hal itu disampaikan Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro dalam paparan kinerja keuangan 2014.
Baca Juga
"Investasi dalam penempatan deposito dan SUN tidak diharapkan sumber investasi Taspen. Ke depan melakukan kajian, untuk investasi di luar deposito dan SUN," katanya, Jakarta, Selasa (26/2/2015).
Advertisement
Dia mengatakan, hal itu lantaran imbal hasil dari investasi tersebut diperkirakan turun. "Posisi tahun kemarin yield tinggi, tergoda deposito. Ke depan akan turun, kami menjaga langkah sustainability," papar Iqbal.
Karena itu, pihaknya mengungkapkan akan mengalihkannya ke beberapa sektor lain. Adapun sektor tersebut yakni infrastruktur, properti dan pembiayaan.
"Kajian kami merekomendasikan tiga sektor, infrastruktur, properti dan lembaga penunjang bisnis Taspen seperti lembaga keuangan asuransi maupun perbankan dan itu sudah berjalan," kata Iqbal.
Sebagai informasi, hasil investasi Taspen mencapai Rp 11,22 triliun pada 2014 meningkat dari tahun sebelumnya 34,70 persen yakni Rp 8,33 persen. Mayoritas disumbang oleh obligasi, sukuk dan KIK EBA sebesar Rp 7,84 triliun dan deposito Rp 2,56 triliun.
PT Taspen membukukan laba sebesar Rp 3,46 triliun pada 2014. Laba ini naik 161,57 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak Rp 1,32 triliun. Kenaikan laba itu ditopang dari penurunan beban klaim dari sebelumnya Rp 5,42 triliun menjadi Rp 4,33 triliun. (Amd/Ahm)