Liputan6.com, Jakarta - Bank Danamon tampaknya masih belum berniat untuk memangkas suku bunga kredit, meski Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen.
Direktur Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan, hal ini lantaran Danamon telah menurunkan suku bunga kreditnya, sebelum BI rate turun pada pertengahan bulan ini.
"‪Untuk penyesuaian suku bunga kami sudah lakukan. Yang pasti tidak meningkat lagi," ujarnya di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Vera menyatakan besaran suku bukan bukan satu-satunya faktor penentu permintaan kredit di dunia perbankan. Meski Danamon telah memangkas suku bunga, dia mengakui adanya perlambatan permintaan kredit dalam dua bulan terakhir.
"Saya harap permintaan mulai meningkat. Permintaan itu tidak harus karena faktor suku bunga. Itu biasanya dilihat dari prospek bisnis ke depan, dalam hal modal kerja maupun investasi," lanjutnya.
Oleh sebab itu, menurut Vera, tinggi rendahnya suku bunga tidak menentukan daya saing suatu perusahaan perbankan.
"Bank tidak harus bersaing kok dengan suku bunga. Sebenarnya suku bunga itu mekanisme pasar," tandasnya.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil sebelumnya mengakui, pergerakan suku bunga KPR tidak akan langsung merespons penurunan BI Rate 25 basis poin.
"Perlu waktu, intinya kita perbaiki fundamental ekonomi. Inflasi kita coba atasi, kesempatan penurunan BI Rate tetap ada, terhadap interest rate juga akan mengikuti," terang dia. (Dny/Ndw)