Liputan6.com, Jakarta - Perum Perhutani sebagai perusahaan pengelola hutan milik pemerintah sepanjang 2014 berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 380 miliar. Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar mengungkapkan perolehan laba tersebut meningkat jika dibandingkan 2013 sebesar Rp 207 miliar.
"Laba ini bisa naik itu paling menonjol itu adalah hasil dari pendapatan kayu," kata Mustoha Iskandar di kantornya, Selasa (3/3/2015).
Mustoha menjelaskan pendapatan kayu pada 2014 naik sebanyak 25 persen menjadi Rp 2,1 triliun, sedangkan pada tahun 2013 hanya sekitar Rp 1,7 triliun.
Peningkatan pendapatan kayu tersebut paling utama melonjaknya harga kayu dalam tahun kemarin mencapai 130 persen. "Ini karena sepanjang 2014 kita menerapkan strategi dimana kita tidak akan tebang kayu kalau belum pasti pasarnya," jelas dia.
Meski pendapatan kayu meningkat namun volume penjualan perusahaan mengalami penurunan. Ini menjadi prestasi menejemen perusahaan yang berhasil menciptakan efisiensi.
Di sisi lain, pendapatan dari non kayu sepanjang 2014 mencatatkan angka Rp 1,9 triliun. Perusahaan terus meningkatkan kontribusi pendapatan dari sektor non kayu dimana kontribusi pendapatan ke laba antara Kayu dan Non Kayu sepanjang tahun 2014 sebesar 49 : 51.
Sementara itu pencapaian perusahaan yang lain adalah beban pokok penjuaan yang pada tahun 2014 mengalami penurunan dari yang sebelumnya 74 persen menjadi 65 persen. (Yas/Nrm).
Harga Kayu Mahal Bikin Laba Perum Perhutani Meroket
Harga kayu dalam tahun kemarin mencapai 130 persen.
Advertisement