Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro memprediksikan laju inflasi bakal rendah sepanjang semester I 2015 sehingga inflasi tahunan menjadi 4 persen sesuai target pemerintah.
Bambang menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar menjaga inflasi ke depan. Salah satu langkah dilakukan dengan menjaga harga beras. Musim panen yang akan berlangsung diharapkan dapat menekan harga beras sehingga berdampak ke inflasi.
"Presiden menginginkan inflasi ke depan agar dijaga. Pastikan harga beras tidak naik lagi. Pasokan dijaga karena ini musim panen," ujar Bambang Brodjonegoro, saat ditemui wartawan usai Sidang Kabinet di Istana Kepresidenan, Rabu (4/3/2015).
Advertisement
Bambang memprediksikan, langkah pemerintah menekan harga beras dapat menekan inflasi sepanjang semester I 2015. Bahkan inflasi diperkirakan masih cenderung rendah pada kuartal II 2015.
"Saya perkirakan di semester pertama akan relatif rendah sehingga keseluruhan tahun itu 4 persen," kata Bambang.
Selain itu, Ia memperkirakan, kenaikan tarif tol seiring pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) juga berdampak ke inflasi. Namun relatif kecil. "Pasti ada tetapi kecil," tutur Bambang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi Februari sekitar 0,36 persen sehingga deflasi 0,61 persen Month to Month (Mtm). Inflasi tahunan tercatat 6,29 persen Year on Year (YoY).
Dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015, inflasi ditargetkan 4,4 persen. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menargetkan inflasi plus minus 4 persen. BI akan terus mencermati berbagai risiko yang mempengaruhi inflasi yang bersumber dari kelompok volatile food maupun dari administered prices terutama terkait dengan perkembangan harga minyak dunia. BI akan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. (Luqman R/Ahm)