Sukses

Jelang Eksekusi Bali Nine, Mendag Australia Tunda Datang ke RI

Isu eksekusi mati dua pengedar narkoba asal Australia membuat kunjungan Menteri Perdagangan Australia Andrew Robb ke Indonesia ditunda.

Liputan6.com, Sydney - Kabar eksekusi mati dua warga Australia yang terlibat jaringan pengedar narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, menuai protes keras dari sebagian besar rakyat di negara tersebut. Isu eksekusi mati ini juga membuat kunjungan Menteri Perdagangan Australia Andrew Robb ke Indonesia ditunda.

"Kami merasa tak pantas bagi Australia untuk berada di sana dengan delegasi perdagangan besar di saat seperti ini," kata Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop seperti dikutip dari news.com.au, Rabu (4/3/2015).

Dia menjelaskan, terdapat sejumlah pertemuan besar dengan Indonesia yang ditunda hingga beberapa bulan ke depan. Pihaknya masih mempertimbangkan waktu yang tepat untuk menggelar kunjungan ke Indonesia.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott juga angkat bicara soal keputusan tersebut.

"Kemarahan bukan dasar yang baik untuk menentukan kebijakan suatu negara," katanya.

Bicara soal kerjasama di bidang perdagangan, tahun lalu, ekspor agrikultural Australia ke Indonesia telah mencapai hampir 3 miliar dolar Australia. Ekspor gandum mencapai nilai 1,2 miliar dolar Australia dan ternak hidup senilai US$ 460 juta dolar Australia.

Sebelumnya, masyarakat Australia juga memboikot kunjungan wisata ke Bali. Aksi boikot itu dianggap tidak adil mengingat sebagian pendapatan masyarakat lokal tergantung pada kunjungan turis Australia.

Isu eksekusi mati ini juga membuat Abbott terpaksa menyinggung bantuan Australia saat tsunami terjadi di Aceh pada 2004. Menurut pemerintah, bantuan ini seharusnya tidak digunakan sebagai senjata agar pemerintah membatalkan eksekusi mati terhadap dua warga Australia. (Sis/Ndw)