Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno juga meminta bank Badan Usaha Milik Usaha Negara (BUMN) ikut serta membantu pembiayaan pembangunan infrastruktur terutama pembiayaan infrastruktur besar.
Rini mengatakan, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) akan menjalankan mandat untuk menjadi bank infrastruktur. Untuk mendukung langkah tersebut, pemerintah juga mengalihkan aset dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) ke SMI. Bank infrastruktur ini memberikan pembiayaan infrastruktur lebih luas ke pemerintah daerah dan swasta. Meski demikian, pemerintah tak hanya mengandalkan bank infrastruktur tetapi juga bank BUMN.
Baca Juga
"Kalau jumlah pembiayaan besar, bank-bank BUMN diharapkan ikut serta," tutur Rini, saat ditemui wartawan usai Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo mengenai pembangunan tol trans Sumatera, Kamis (5/3/2015).
Advertisement
Rini menambahkan, salah satu proyek yang akan dibiayai dari bank infrastruktur yaitu pembangunan tol trans Sumatera. Dengan pembangunan tol trans Sumatera mendorong konektivitas antarprovinsi berjalan baik.
Selain pembangunan jalan tol trans Sumatera, pemerintah juga mendorong pembangunan jalur kereta api dan penambahan pelabuhan di daerah lain. "Kemudian peningkatan jalan Merak-Bakauheni. Tentunya kami akan menekankan bagaimana jalan menuju Merak," kata Rini.
Rini mengatakan, pemerintah pusat terus berkomunikasi dengan para Gubernur agar pembebasan lahan lebih cepat. Dengan penyelesaian proyek jalan tol sesuai jadwal diharapkan dapat digunakan untuk penyelenggaraan Asian Games pada 2018. Kota Palembang, Sumatera Selatan menjadi salah satu kota penyelenggara Asia Games.
"Penyelesaian jalan tol pada 2019 tetapi kami sekarang berkomunikasi terus dengan Gubernur. Tujuannya agar bisa dilakukan pembebasan lahan lebih cepat," kata Rini Soemarno.
Tol Trans Sumatera terbagi menjadi empat koridor utama dan tiga koridor prioritas jaringan jalan tol di Sumatera. Keempat koridor utama itu antara lain Lampung-Palembang sepanjang 358 kilometer (KM), Palembang-Pekanbaru 610 KM, Pekanbaru-Medan 548 KM, dan Medan-Banda Aceh 460 KM.
Tiga koridor prioritas pembangunan antara lain jalan Palembang-Bengkulu 303 KM, Pekanbaru-Padang 242 KM, dan Medan-Sibolga sejauh 175 KM. (Luqman R/Ahm)