Liputan6.com, Tokyo - Jepang telah lama dikenal di dunia karena jalur keretanya yang luar biasa. Di Tokyo, hampir seluruh warga bepergian dengan menggunakan kereta api melebihi moda transportasi lain seperti sepeda, bus dan kendaraan pribadi.
Dari 48 persen orang yang menggunakan jaringan rel publik, 22 persen menggunakan jaringan kereta bawah tanah yang tersedia di berbagai kota. Kondisi ini membuat stasiun kereta di Jepang menjadi sangat padat dan penumpang menjejali setiap kereta yang melintas.
Kondisi yang terlalu ramai tersebut ternyata mampu melahirkan profesi baru yang tampaknya hanya ada di Jepang. Profesi itu adalah oshiya atau pusher (pendorong) yang bertugas mendorong para penumpang masuk ke dalam kereta.
Advertisement
Anda belum pernah mendengar profesi tersebut? Berikut ulasan singkatnya seperti dikutip dari CNN News, The Richest, gizmodo.com, dan sejumlah sumber lain, Kamis (5/3/2015):
Oshiya
Oshiya
Kota-kota besar di Jepang yang sangat padat, terutama pada jam sibuk seperti pagi dan sore hari saat para pegawai hendak berangkat dan pulang dari kantor. Stasiun kereta bawah tanah sebenarnya sangat rapih dan luas.
Namun lantaran penumpang yang sangat padat di perkotaan Jepang, pihak stasiun kereta akhirnya merekrut tim pendorong penumpang (oshiya). Para oshiya ini bertugas mendorong para penumpang agar bisa masuk ke kereta sebanyak-banyaknya dan pintu kereta bisa ditutup.
Oshiya harus memastikan sebanyak-banyaknya penumpang masuk ke dalam kereta. Layaknya pegawai lain di stasiun, oshiya juga diberikan seragam khusus dan tampil sangat rapi.
Advertisement
Jam padat penumpang
Jam padat penumpang
Menjejalkan penumpang ke dalam kereta yang sudah penuh di Jepang tampak seperti saat seseorang menjejalkan baju kotor ke dalam keranjang. Pihak kereta juga menyediakan operator wanita untuk membantu para penumpang wanita di dalam kereta.
Di jam-jam padat penumpang, pagi hari mulai dari setengah lima dan pukul empat sore, Anda bahkan akan sulit menggerakan tubuh Anda di dalam kereta. Setiap orang akan mencoba menyelipkan tubuhnya sebisa mungkin agar bisa menempati celah kecil di antara penumpang lain di dalam kereta.
Bahkan di dalam kereta, Anda dapat melihat kaki seseorang melayang saking padatnya kereta. Saat naik, hati-hati, salah pilih posisi, para penumpang bisa melewati stasiun yang ditujunya.
Jika sudah begitu, penumpang tersebut harus kembali menggunakan kereta ke arah sebelumnya dan berdesak-desakkan dengan penumpang lain. Tak heran, jasa oshiya sangat dibutuhkan.
Oshiya juga pernah ada di New York
Oshiya juga pernah ada di New York
Meski bukan sebagai profesi resmi, tapi pegawai seperti oshiya juga pernah ada di New York. Pada 1918, para petugas keamanan dikerahkan untuk mendorong para penumpang masuk ke kereta.
Dua tahun kemudian, profesi sebagai pendorong penumpang menjadi terkenal di seluruh dunia. Namun profesi tersebut akhirnya mulai langka sejak 1940-an.
Sementara di Jepang, kasus tersebut juga dikabarkan mulai berkurang atau sudah tidak lagi separah pada 1970-1980-an. Saat itu, pemerintah Jepang tidak dapat menyediakan kereta yang cukup untuk menampung pertumbuhan penduduk yang sangat pesat.(Sis/Nrm)
Advertisement