Sukses

Kucuran Dana Rp 750 Juta Mengalir ke Desa Mulai April

Diperkirakan tiap desa dapat kucuran dana Rp 750 juta mulai bulan April 2015.

Liputan6.com, Jakarta - April mendatang dana desa dikabarkan mulai turun. Setiap desa rata-rata akan menerima dana sebesar Rp 750 juta yang meliputi Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat dan Alokasi Dana Desa (ADD) di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar berharap dana tersebut bisa membuat kemajuan di desa.

"Kita ingin dana tersebut menjadikan desa lebih produktif, indikasinya kegiatan ekonomi di desa meningkat, masyarakat yang bekerja dan memiliki usaha bertambah, demikian pula pelayanan sosial desa juga makin berkualitas," ujar Marwan Jafar dalam siaran pers, ditulis Senin (9/3/2015).

Menurut Marwan, desa memiliki banyak potensi sumber daya yang selama ini belum terkelola dengan baik, akibat minimnya dana atau faktor lainnya. Dengan pendanaan yang dikucurkan itu diharapkan dapat didayagunakan untuk membiayai pengelolaan sumber daya  tersebut menjadi kegiatan usaha produktif yang menghasilkan manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun penambahan income kas desa.

"Seperti potensi sumber daya air yang ada di desa, dana desa dapat dimanfaatkan untuk mengelolanya menjadi bisnis air bersih yang bisa memberikan pemasukan bagi kas desa, selain itu juga untuk pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat desa," terang Marwan.

Ia menambahkan, sangat penting adanya upaya peningkatan nilai tambah (add value) terhadap produk yang dihasilkan masyarakat desa. Nilai tambah bisa dihasilkan melalui pemanfaatan teknologi produksi, pengolahan atau pengemasan modern.

"Jadi produk yang dijual ke pasar bukan barang hasil panen, tetapi dalam bentuk produk olahan yang sehat, halal dan enak dalam suatu kemasan yang menarik, tujuannya agar nilai penjualan yang diterima masyarakat desa lebih meningkat, dibanding misalnya produk dijual secara tradisional dalam bentuk barang hasil panen" ungkap Menteri PDDT itu.

Ia mencontohkan, buah-buahan hasil tanaman masyarakat desa seperti pisang. Jika dijual apa adanya, harganya satu tandan paling mahal Rp 25 ribu di pasar tradisional. Tapi akan jauh lebih mahal harga jualnya jika diolah menjadi keripik pisang dengan standar kehalalan dan kesehatan yang baik, diperkaya dengan menu rasa yang bervariasi, lalu dikemas secara menarik dengan merek tertentu.

"Produktifitas berbentuk nilai tambah semacam inilah yang penting dikembangkan di desa-desa, supaya produk desa lebih dihargai dan meningkat harga jualnya, bisa memberikan penghasilan yang lebih besar bagi masyarakat maupun income kas desa" imbuh Marwan.

Namun tokoh asli desa ini mengingatkan, aspek dana bukan faktor utama atau satu-satunya dalam proses peningkatan produktifitas maupun nilai tambah. Tapi sifatnya saling memperkuat dengan faktor-faktor lainnya seperti manajemen, teknik produksi, pengolahan dan pengemasan, teknik pembukuan dan pemasaran.

Yang paling utama dan menjadi kuncinya tetaplah faktor sumberdaya manusia karena manusia lah yang menjalankan, yang menentukan maju tidaknya suatu kegiatan usaha.

"Karena itu saya selalu mendorong desa untuk serius meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan-pelatihan, juga melalui penyediaan media informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat desa" tandas Marwan. (Tnt/Ndw)