Sukses

PLN Mampu Berhemat Rp 27 M/Hari dari Terminal Gas Arun

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, terminal tersebut memasok gas guna memenuhi kebutuhan industri dan pembangkit listrik.

Liputan6.com, Lhokseumawe - Pengoperasian Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Gas Alam Cair (Liquid Natural Gas/LNG) Pertamina Arun dapat menghemat keuangan PT PLN (Persero) hingga Rp 27 miliar per hari.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, terminal tersebut memasok gas guna memenuhi kebutuhan industri dan pembangkit listrik.

Pasokan LNG ke pembangkit listrik dapat menggantikan peran solar, sebagai sumber energi. Penghematan bisa dilakukan PLN karena harga LNG yang lebih murah, hingga 35 persen.

"PLN bisa hemat Rp 27 miliar per hari dengan menggunakan gas ini, kemarin kan pembangkitnya pakai solar," kata Sudirman di terminal penerimaan dan regasifikasi Arun, Lhokseumawe, Aceh Utara, Senin (9/4/2015).

Sudirman menambahkan, selain menguntungkan PLN, Cucu PT Pertamina (Persero), anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) yaitu PT Perta Arun Gas mendapat tambahan pendapatan usaha mencapai US$ 100 sampai US$ 200 juta per tahun.

"Itu Pertamina dapat keuntungan bisnis yang mencapai US$ 100-200 juta per tahun," ungkapnya.

Setelah diresmikan, terminal Regasifikasi dan Penerimaan LNG Arun akan beroperasi normal. Awalnya akan memproses regasifikasi sebanyak satu kargo LNG, yang  telah diterima sejak 19 Februari 2015 dari fasilitas Tangguh LNG di Papua.

Total kebutuhan gas yang akan disalurkan kepada pembangkit PLN sebesar 135  MMSCFD yang terdiri dari 40 MMSCFD untuk pembangkit listrik Arun dan 95 MMSCFD untuk pembangkit listrik Belawan.

”Plant telah beroperasi dengan melaksanakan regasifikasi LNG atau first gas send out, yang akan disalurkan melalui pipa gas Arun Belawan dan segera dimanfaatkan bagi mempercepat pemulihan krisis listrik di wilayah Aceh,” tutupnya. (Pew/Nrm)