Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (PPR Kemenkeu) sukses menjual Sukuk Negara Ritel (Sukri) Seri SR-007 senilai Rp 21,965 triliun dalam waktu 13 hari sebanyak 29.706 investor.
Untuk menerbitkan, surat utang syariah ini, pemerintah menjaminkan aset beberapa proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015.
Direktur Jenderal PPR Kemenkeu, Robert Pakpahan mengatakan, penjaminan aset yang dipakai untuk penerbitan Sukri Seri SR-007 berasal dari proyek Kementerian lain.
Advertisement
Proyek itu antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sayangnya, dia tidak menyebut nama proyek APBN yang dipakai sebagai jaminan aset Sukri 007. Â
"Underlying asset dari Kementerian Perhubungan, contohnya, pembangunan pelabuhan, landasan pacu, stasiun, jalan, jembatan dan lainnya," ujar Robert saat Konferensi Pers Sukri Seri SR-007 di kantornya, Jakarta, Senin (9/3/2015).
Sedangkan proyek APBN dari Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, meliputi rehabilitasi gedung perguruan tinggi. Robert menambahkan, proyek pengadaan tanah, gedung dan bangunan dari Kementerian Agama.
Sementara proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, berupa pembangunan jalan, jembatan, pemeliharaan rutin jalan dan sebagainya.
Robert menambahkan, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran APBN lebih banyak ke infrastruktur dari sebelumnya. Selain itu, pemerintah juga menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke BUMN untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.
"Sukuk Negara Ritel ini cukup diminati masyarakat, makanya kami happy. Masyarakat berpartisipasi di surat berharga negara dan ikut membiayai APBN," pungkas dia. (Fik/Ahm)