Liputan6.com, Lhokseumawe - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pengoperasian Terminal Penerimaan dan Regasifikasi gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) Pertamina Arun dapat menghemat biaya energi Rp 2 triliun per tahun.
Jokowi mengatakan, penggunaan gas sebagai sumber energi lebih murah dibanding Bahan Bakar Minyak (BBM), karena itu penggunaan gas akan digenjot.
"Kenapa kita menggunakan gas, karena jauh lebih murah dibanding dengan menggunakan BBM," kata Jokowi saat meresmikan terminal penerimaan dan regasifikasi Arun, Lhokseumawe, Aceh Utara, Senin (9/3/2015).
Advertisement
Ia mencontohkan, pengoperasian Terminal Penerimaan dan Regasifikasi gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) Pertamina Arun untuk memasok kebuthan pembangkit PLN di Belawan, Sumatera Utara, dapat menghemat Rp 2 triliun.
"Ke depan menuju gas semua. Dengan gas Arun ini akan disalurkan untuk power plant Belawan. Sehari PLN biasa irit Rp 72 miliar, kalau setahun bisa Rp 2 triliun lebih," tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, hal tersebut akan diterapkan pada pembangkit lain yang masih menggunakan BBM sebagai sumber energi. "Ini baru satu tempat yang besar, di tempat lain akan dilakukan seperti itu," tutur Jokowi.
Selain kebutuhan pembangkit, gas dari terminal LNG Arun juga memasok industri yang terletak dekat bentaran pipa gas dari Arun hingga Belawan.
"Dengan adanya pipa gas ini industri pasti akan masuk baik Lhoksemawe, dan bisa di Sumatera Utara, karena ada gas yakni energi yang efisien," pungkasnya. (Pew/Ahm)