Liputan6.com, Lhokseumawe - Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Zaini Abdullah menegaskan Provinsi Aceh sudah aman untuk tujuan investasi. Salah satu buktinya, seiring beroperasinya Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Gas Alam Cair (Liquid Natural Gas/LNG) Pertamina Arun, yang sebelumnya merupakan aset PT Arun NGL.
"Sekarang Aceh cukup kondusif, ini jadi destinasi investor ke Aceh, menyangkut dengan fasilitas PT Arun NGL," kata Zaini, di Lhokseumawe, Aceh Utara, Senin (9/3/2015).
Menurut Zaini, aset tersebut dapat dikelola menjadi kawasan industri terpadu. Pemerintahannya pun telah mengajukan usulan tentang hal tersebut.
"Aset bekas PT Arun NGL seharunya dikelola secara terpadu dalam kawasn industri Arun sehingga aset lahan non produktif tidak jadi rebutan," tuturnya.
Zaini mengungkapkan, pembangunan industri terpadu dapat menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan Aceh, Khususnya Aceh Utara yang tingkart kemiskinannya masih tinggi.
"Bahkan kawasan Aceh Utara termasuk kantung kemiskinan sementara dulu banyak sekali hasil perut bumi, tapi rakyatnya masih sangat miskin dan tertinggi," pungkasnya.
Pengoperasian Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Gas Alam Cair (Liquid Natural Gas/LNG) Pertamina Arun diresmikan Presiden Joko Widodo yang turut dihadiri Menteri ESDM Sudirman Said. (Pew/Nrm)
Advertisement