Liputan6.com, Lhokseumawe - Pemerintah mengharapkan, PT Pertamina (Persero) tetap menggandeng perusahaan minyak asal Prancis PT Total E&P Indonesie untuk mengelola blok Mahakam.
Pertamina telah mendapat hak mayoritas untuk mengelola blok yang saat ini dikelola oleh Total dan perusahaan minyak asal Jepang Inpex.
Baca Juga
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan, pemerintah akan mengundang Pertamina dan Total untuk membicarakan porsi pengolahan blok Mahakam.
Advertisement
"Kami menginginkan bisnis skill yang dicampuri. Nanti keduanya kami undang untuk membahas ini, agar ketemu jalan tengah," kata Sudirman, di Lhokseumawe, Selasa (10/3/2015).
Menurut Sudirman, keterlibatan Total dapat menjaga kestabilan produksi blok Mahakam yang masa kontrak pengelolaanya akan habis pada 2017.
"Saya kira semua pihak baik Pertamina, Total dan Pemerintah dan Pemda menginginkan operasi berjalan dengan stabil. Jadi itu kami percaya pada logika bisnis," tutur Sudirman.
Selain itu, Sudirman menambahkan, seharusnya Pertamina sudah melakukan transisi pengolahan, yang bertujuan untuk menghindari perencanaan eksplorasi.
"Sekarang kita berharap secepatnya karena transisi butuh waktu. Kami telat memberi greenlight itu artinya rencana eksplorasi akan terlambat dan saya kasih waktu sekitar dua tiga minggu untuk menyelesaikan seluruh hal ini," pungkasnya. (Pew/Ahm)