Sukses

BI Tegaskan Rupiah Tetap yang Terbaik Meski Depresiasi 5%

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengungkapkan, pihaknya selalu ada di pasar agar volatilitas rupiah tidak terlalu tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat menyentuh 13.200 per dolar AS masih tahap aman.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengungkapkan sejak 1 Januari 2015 hingga Maret‎ 2015, rupiah telah melemah sebesar 5,7 persen. Namun demikian, angka tersebut menjadi yang terbaik jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.

Agus menjelaskan, pelemahan nilai tukar mata uang Brazil dalam periode yang sama telah mencapai 16,7 persen. Sementara Turki, pelemahan mata uangnya sebesar 13 persen sejak awal 2015.

"Jadi yang kami sampaikan di antara negara berkembang lainnya, Indonesia paling di sorot, memang ada depresiasi tapi tidaklah sebesar depresiasi negara berkembang lainnya," kata Agus di Istana Kepresidenan, Rabu (11/3/2015).

Meski tidak menyebutkan angkanya, Agus juga memastikan, depresiasi nilai tukar mata uang Afrika Selatan, India, Malaysia dan Singapura‎ lebih buruk dari Indonesia.

Agus yakin Indonesia akan mampu menghadapi gejolak ekonomi dunia akibat sentimen The Fed yang akan menaikkan suku bunga dengan kondisi makro ekonomi Indonesia sekarang.

Hal itu dibuktikan dengan beberapa indikator makro ekonomi seperti inflasi yang mengarah ke angka sesuai target yaitu 4 persen. Selain itu juga ruang fiskal Indonesia sangat baik mengingat adanya kenaikan harga BBM pada akhir tahun 2014.
‎

"Betul bahwa ada nilai tukar yang bervolatilitas, kami sampaikan bahwa secara umum kami melihat itu kondisi yang aman. Bank Indonesia akan selalu ada di pasar untuk menjaga agar volitilitas itu tidak tinggi," papar Agus.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo sore ini kembali‎ mengumpulkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Gu‎bernur Bank Indonesia dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan untuk membahas mengenai nasib nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Pertemuan tersebut menjadi pertemuan yang kedua kalinya dalam kurun waktu kurang dari 24 jam setelah semalam pukul 19.00 WIB Jokowi juga mengadakan pertemuan yang sama.‎ (Yas/Ahm)

Video Terkini