Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka pameran furnitur tahunan Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) 2015. Pameran yang berlangsung selama empat hari dari 12-15 Maret 2015 ini digelar JIExpo Kemayoran Jakarta.
Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Soenoto memberi apresiasi atas kedatangan Jokowi dalam pameran tersebut. Dengan kedatangan Jokowi berarti menunjukan kepedulian terhadap pengusaha.
Kemudian, Soenoto pun memberi candaan jika hanya dari sektor ini bisa melahirkan seorang presiden. Sebagaimana diketahui, sebelum menjadi Presiden, Jokowi pernah bergelut di bidang yang sama.
"Dari sektor furnitur telah lahir Presiden, jadi sektor elektronik belum ada," kata dia, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Dia menambahkan, bisnis furnitur memberi kebanggaan tersendiri baginya. Lantaran, setiap US$ 1 miliar berarti menyerap 400 ribu tenaga kerja. Namun demikian, pihaknya menyayangkan ekspor Indonesia masih kalah jauh dengan Vietnam.
Dia mengatakan Vietnam sudah mampu mengekpor US$ 6 miliar. Sementara ekspor Indonesia masih US$ 1,8 miliar di tahun 2013. Maka dari itu, dia meminta segala penghalang industri ini dihilangkan. "Saya minta penghambat dihilangkan seperti rencana ekspor log dan pemberlakuan SVLK," ujarnya.
Jokowi mengatakan, pemerintah menargetkan ekspor furnitur sebesar US$ 5 miliar dalam pada masa pemerintahannya. Dia bilang, target tersebut mesti tercapai.
"Vietnam US$ 6 miliar dollar, kita US$2 miliar. 5 tahun kedepan target US$5 miliar harus tercapai. Caranya seperti apa, silahkan bertemu dan bicarakan. Itu target yang tak main-main," tandasnya. (Amd/Nrm)