Liputan6.com, Jakarta - Pengamat menilai biaya logistik di tanah air masih terbilang tinggi. Tingginya biaya logistik disebabkan pembangunan infrastruktur yang selama ini belum terkoordinasi dengan baik.
Pengamat Ekonomi Universitas Padjajaran Ina Primiana mengatakan, posisi pembangunan infrastruktur Indonesia menempati nomor empat di ASEAN. Indonesia di atas Singapura, Malaysia dan Thailand. Sayangngnya, untuk biaya logistik justru kalah ketimbang Vietnam.
"Kita sebenarnya nomor 4, di bawah Singapura, Malaysia, sama Thailand. Kita di atas Vietnam dan Filipina. Tapi di logistik, yang bisa efisien di logistik ternyata Vietnam di atas kita, artinya infrastruktur yang begitu banyak, bisa saja tidak secara langsung melayani industri yang ada. Infrastruktur dan industri nggak ketemu," kata dia, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Dia mengatakan, hal itu juga disebabkan porsi pembangunan infrastruktur yang masih kecil. "Artinya dianggap cukup 5 persen PDB, tapi uang kita nggak cukup. Malaysia 9 persen, India 7 persen jadi Rp 500 triliun kita hanya Rp 200 triliun," paparnya.
Parahnya, dia mengatakan seolah pembangunan infrastruktur masih ada sektoral. Sehingga, pembangunan tersebut tidak terkoordinasi. Dia menuturkan, seharusnya Indonesia meniru Thailand yang menyediakan Dewan Logistik untuk mengatur tata logistiknya.
"Semua kementerian (Thailand) ada, keliatan setiap kementerian mengajukan program sampai tahun 2020 seperti apa. Seperti RPJMN kita. Itu yang kita butuhkan," tandasnya. (Amd/Nrm)
Tata Logistik Indonesia Masih Kalah dari Vietnam
Posisi pembangunan infrastruktur Indonesia menempati nomor empat di ASEAN.
Advertisement