Sukses

Rupiah Melemah Belum Ganggu Penjualan Handphone

Produk lama masih dijual dengan harga sama meski rupiah tertekan.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belum memberikan pengaruh terhadap penjualan telepon seluler di ITC Roxy Mas, Jakarta Barat.

Yudianto (28) salah satu pedagang telepon seluler di tempat tersebut mengatakan, sejauh ini penjualan handphone masih normal.

"Penjualan masih normal, karena melemahnya belum terlalu lama. Jadi kalau produk yang lama-lama harganya masih sama," ujar Yudianto saat berbincang dengan Liputan6.com di ITC Roxy Mas, Jakarta Barat, Jumat (13/3/2015).

Sedangkan untuk produk baru, Yuddy mengakui terjadi kenaikan harga. Namun hal itu pun tidak berpengaruh pada penjualan. Lantaran produk baru biasanya masih banyak dicari oleh konsumen sehingga walaupun harganya naik, namun tetap laku dipasaran.

"Kalau produk baru harganya baru. Tapi yang baru itu biasanya masih banyak dicari orang, orang penasaran sama produk itu, jadi tidak masalah," kata dia.

Meski demikian, Yudi berharap nilai tukar rupiah melemah ini tidak semakin parah. Dia berharap rupiah bisa kembali menguat agar tidak mempengaruhi produk-produk impor seperti ponsel.

"Ya maunya pedagang sih rupiah itu stabil, paling tidak di Rp 10 ribu. Supaya harga handphone juga tidak tinggi, jadi pembeli tidak menurun. Karena harga pas tinggi atau rendah, kita ambil untungnya begitu saja," tandas dia.

Sejak awal 2015, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) telah menekan sejumlah mata uang termasuk rupiah. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) bahkan menembus level tertinggi 13.191 pada 13 Maret 2015. (Dny/Ahm)