Liputan6.com, Jakarta - Setelah sebelumnya rapat koordinasi (rakor) terkait perkembangan nilai tukar rupiah dan defisit neraca transaksi berjalan sepi dihadiri menteri pada Jumat pekan lalu (13/3/2015), rapat lanjutan hari ini (16/3/2015) diikuti lebih banyak menteri Joko Widodo (Jokowi).Â
Â
Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, pagi ini, rakor yang dimulai pukul 10.00 WIB di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sudah disesaki sejumlah menteri.
Â
Antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo.Â
Â
Selain itu, ada Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.Â
Â
Rakor sebelumnya pada pekan lalu hanya dihadiri 4 pejabat dari belasan menteri yang direncanakan hadir, yaitu, Menko Perekonomian, Menko Maritim, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan.
Â
‎Rakor hari ini diagendakan membahas lanjutan perkembangan nilai tukar rupiah dan defisit transaksi berjalan. Termasuk finalisasi 4 poin paket kebijakan ekonomi dalam rangka meredam gejolak kurs rupiah yang sempat menembus angka Rp 13.200 per dolar AS.Â
Â
Sebanyak 4 paket kebijakan itu adalah, pengenaan bea anti dumping sementara, tax allowance, penggunaan biodiesel meningkat menjadi 15 persen dan pembebasan visa untuk 4 negara.Â
Â
"Kita hari ini finalisasi 4 kebijakan ekonomi. Rakor ini akan dipimpin Menko Perekonomian," ujar Bambang Brodjonegoro kepada wartawan tanpa menegaskan apakah keputusan paket kebijakan bakal keluar hari ini.Â
Â
Sementara Yasonna H Laoly saat dikonfirmasi menyatakan, rapat tersebut belum mengetahui payung hukum apa saja yang akan dituntaskan. Namun pemerintah akan fokus pada kebijakan pembebasan visa untuk 4 negara tambahan. (Fik/Nrm)