Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menambah kandungan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang berasal dari minyak kelapa sawit (CPO) dalam campuran solar sebesar 15 persen. Langkah ini diambil untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sudirman mengatakan, saat ini campuran kandungan BBN dalam solar sebesar 10 persen dan akan ditingkatkan menjadi 20 persen, namun untuk mencapai 20 persen pemerintah akan meningkatkan kandungan menjadi 15 persen terlebih dahulu rencananya April 2015.
"Kemudian bagaimana meningkatkan porsi bioenergi, biofuel terutama. Kementerian ESDM siap untuk meningkatkan porsi biofuel dari 10 persen bertahap menjadi 20 persen. Tahun ini mungkin 15 persen," kata Sudirman di Kantor Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Menurut Sudirman, peningkatan kandungan BBN 15 persen yang berasal dari minyak kepala sawit tersebut akan mengurangi impor BBM sebesar 15 persen.
"Karena BBM akan diganti dengan biofuel industri dalam negeri," tuturnya.
Untuk melancarkan peningkatan kandungan BBN tersebut, ia akan melakukan dialog dengan pihak produsen untuk menjamin pasokan. Selai itu, Sudirman juga bakal merevisi Peraturan Menteri ESDM terkait dengan regulasi campuran biodiesel.
"Kami akan segera berdialog dengan pelaku usaha bidang biofuel untuk mereka melakukan persiapan. Selebihnya dalam sat dua hari akan keluar Peraturan Menteri," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Mulai April, Solar akan Dicampur Minyak Kelapa Sawit 15%
Pemerintah akan menambah kandungan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang berasal dari minyak kelapa sawit dalam campuran solar sebesar 15 persen.
Advertisement