Sukses

Impor Indonesia dari China Melonjak

Penurunan ekspor ke China paling dominan adalah produk Minyak Kelapa Sawit (CPO) dan Batu bara.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Februari 2015 impor Indonesia dari beberapa negara di dunia mengalami penurunan. Hal itu dibuktikan dengan total impor pada bulan Februari 2015 sebesar US$11,5 miliar atau turun 16,24 persen jika dbandingkan Februari 2014.

Meskipun secaa total impor mengalami penurunan, namun khusus impor untuk barang dan jasa dari China mengalami lonjakan. Kepala BPS, Suryamin menjelaskan impor Indonesia dari China naik 5,44 persen (year on year).Kenaikan Impor tersebut sayangnya tidak dibarengi dengan tingkat ekspor Indonesia ke China. Ekspor Indonesia ke China justru mengalami penurunan.

"Ekspor ke China ini mengalami penurunan drastis, ‎jadi memang dengan China ekpor turun, Impornya naik, karena kita memang memerlukan produk yang belum banyak diproduksi dalam negeri," kata Suryamin di kantornya, Senin (13/3/2015).

Dijelaskan Suryamin, penurunan ekspor ke China paling dominan adalah produk Minyak Kelapa Sawit (CPO) dan Batu bara.



Ekspor CPO menurun dari bulan Februari 2015 mencapai US$120,25 juta, padahal pada Februari 2014 ekspor CPO Indonesia ke China mencapai US$324,96 juta. Sedangkan ekspor batu bara pada Februari 2015 sebesar US$261,3 juta, padahal Februari 2014 mencapai US$527,66 juta.

Sementara untuk impornya, Indonesia pada bulan Februari 2015 impor dilakukan untuk barang-barang jenis mesin-mesin pesawat dan mekanik‎ yang sebesar US$542,85 juta, dibandingkan Februari 2014 hanya US$499,8 juta.

Tak hanya itu, impor mesin dan peralatan listrik‎ meningkat pada bulan Februari 2014 sebesar US$569,8 juta, turun menjadi US$496,97 pada Februari 2015.

Untuk posisi ketiga besi dan baja, impor meningkat menjadi US$202,53 juta dari sebelumnya di Februari 2014 sebesar US$108,84 juta. (Yas/Gdn)