Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan operasi tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua berhenti total karena pekerjanya menggelar aksi demonstrasi yang dilakukan sejak Senin, 16 Maret 2015.
Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Susigit mengungkapkan, para pekerja menutup akses tambang sehingga kegiatan operasi terpaksa berhenti.
"Aksi tersebut mengakibatkan terhentinya kegiatan tambang tertutup," kata Bambang, di Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Menurut Bambang, aksi demonstrasi yang dilakukan pekerja Freeport dilatarbelakangi oleh tuntutan penegakan aturan perjanjian kerja bersama (PKB) dan perselisihan hubungan industri (PHI).
Hak-hak karyawan yang aktif bekerja baik dari PT Freeport, kontraktor dan privatisasi harus diberi kompensasi dan promosi, tinjau ulang keputusan arbitrase yang tidak sesuai aturan PKB dan PHI.
Bambang mengaku, sudah menerima laporan terkait dengan aksi tersebut, namun ia belum menerima laporan tentang kerugian yang diderita Freeport atas berhentinya kegiatan operasi.
Bambang menambahkan, untuk menghentikan aksi tersebut, saat ini pihak Freeport sedang melakukan negosiasi dengan pihak serikat pekerja.
"PT Freeport Indonesia masih melakukan negosiasi," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Tambang Freeport Stop Operasi Gara-gara Pekerja Demo
Kegiatan operasi tambang Freeport di Papua berhenti total karena pekerjanya menggelar aksi demonstrasi sejak Senin, 16 Maret 2015.
Advertisement