Liputan6.com, Jakarta - Dari 16 Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi (Migas)Â yang dilelang Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), ada empat WK migas yang tidak diminati.
Direktur Pengusahaan Hulu Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Naryanto Wagimi mengatakan, harga minyak dunia melemah membuat WK Migas Indonesia tidak diminati investor.
"Pertama harga minyak turun," kata Naryanto, usai menghadiri pengumuman 11 pemenang lelang Wilayah Kerja Migas, di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Advertisement
Naryanto menambahkan, potensi kandungan migas pada blok yang ditawarkan sedikit juga membuat WK Indonesia tak laris. "Potensinya medium biasa saja, kalau saya minta 500 di situ adanya 300 saya mikir lagi, seperti itu," ungkap Naryanto.
Seperti diketahui, Kementerian ESDM telah mengumumkan pemenang lelang dengan penawaran langsung WK Migas Konvensional Tahap I Tahun 2014. Jumlah WK yang ditawarkan ada delapan wilayah kerja.
Jumlah Bid Document yang dibeli adalah 13Â Dokumen untuk delapan Wilayah Kerja yaitu WK. North Central Java Offshore, WK. Kualakurun, WK. Garung, WK. Offshore Pulau Moa Selatan, WK. Dolok, WK. Southeast Papua, WK. Abar dan WK. Anggursi.
Namun dalam pelaksanaan lelang yang diminati hanya enam WK migas, yaitu Kualakurun, Garung, Offshore Pulau Moa Selatan, Southeast Papua, Abar Offshore, dan Anggursi Offshore.
Selain itu Kementerian ESDM juga melakukan lelang reguler WK Migas konvensional tahap IÂ 2014 jumlah WK yang ditawarkan ada lima.
Jumlah Bid Document yang dibeli adalah 3Â Dokumen untuk 3 Wilayah Kerja yaitu WK. North Madura II, WK. Aru Trouhj I dan WK. Aru Trough II, sedangkan 2 Wilayah Kerja lainnya tidak diminati yaitu WK.Yamdena dan WK.South Aru II. (Pew/Ahm)